Menurut salah satu pedagang tempe di pasar Plered, Muhammad Rafiif mengenai ramai atau tidaknya kondisi pasar saat ini.
“Kalo soal rame atau ngga mah , sebenernya rame-rame aja si, karena pasar pasalaran kan gede ya makanya tetep stabil,” paparnya.
“Banyak pedagang yang dulu menurun omsetnya karena pembaruan pasar dan persaingan dengan para pedagang-pedang baru,” tambahnya.
Baca Juga:Gas Nggak Sih? Ini 6 Kuliner Plered Cirebon yang Wajib diburu Pasti Ngiler!Udah Go International! Buttonscarves Cirebon Jadi Salah Satu Cabang di Jawa Barat
Selain itu Rafiif juga mengungkapkan bahwa dengan pemisahan konsep antara pedagang sandang dan papan ini ada dampak positif dan negatifnya.
“Dari dampak positifnya sudah sangat jelass , bangunan yang baru membuat semuanya terasa lebih moderen dan aman dan nyaman dari segi kebersihan dan dari konsep penataan tempatnya pun lebih terstruktur dan rapih,” ungkapnya.
“Untuk sektor sandang karena konsep pemisahan ini justru menjadi lebih sepi , karena pakaian-pakian yang tempatnya sudah dipisahkan di atas jadi lebih sepi membuat menurunnya minat konsumen untuk membeli,” jelasnya.
https://youtu.be/tCQaO1ITUhM
Kondisi pasar dulu dan sekarang menurut Rafiif sangat beda dari segi pengunjung.
“Beda kalo di bandingin sama yang dulu, karena konsep tempatnya antara bahan pangan sama pakaian digabung jadi bahasanya banyak yang kebandang (tertarik), niat beli bahan pangan malah liat pakaian jadi beli,” tutupnya.
Nah, itulah kondisi pasar Plered Cirebon dengan wajah baru yang baru saja diresmikan tahun lalu.