Diriwayatkan oleh Ibnu Umar Radhiyallahu ‘anhu, “Biasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berpamitan kepada kami sebelum safar, kemudian membaca doa: ‘astaudi’ullah diinaka wa amaanataka wa khowaatima amalika’, yang artinya: ‘aku titipkan kepada Allah agamamu, amanatmu, dan penutup amalanmu.’ (HR. Abu Daud No. 2600)
Setelah berpamitan, lalu membaca doa saat keluar rumah, dengan bacaan sebagai berikut;
Bismillaahi tawakkaltu ‘alallahi laa haula walaa quwwata illaa billah
Artinya ‘dengan menyebut nama Allah, yang tidak ada daya dan tidak ada kekuatan kecuali atas izin Allah’.
سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ . وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ
Baca Juga:AGAR SELAMAT. Baca Doa Safar Bepergian Lengkap Arab, Latin, dan Artinya, Perjalanan Jadi Lebih TenangPENTING UNTUK DIAMALKAN. Doa Malam Lailatul Qadar Arab dan Artinya, Agar Ramadhanmu Lebih Bermakna
Subhaanalladzi sakhkhoro lanaa hadza wa maa kunna lahu muqrinin. Wa innaa ila robbinaa lamunqolibuun
“Maha Suci Allah yang telah menundukkan kendaraan ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami”.
6. Memperbanyak Doa Saat Dalam Perjalanan
Salah satu dari keadaan dikabulkannya doa seseorang, kepada Allah Ta’ala yakni doa yang dipanjatkan ketika seseorang dalam keadaan safar atau bepergian.
Hal ini dijelaskan dalam sebuah dalil yang menerangkan sebagai berikut;
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa:
ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لاَ شَكَّ فِيْهِنَّ دَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ، وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ، وَدَعْوَةُ الْوَالِدِ عَلَى وَلَدِهِ
“Ada tiga doa yang pasti dikabulkan dan tidak ada keraguan lagi tentangnya: doanya seorang yang dizalimi, doanya musafir, doa buruk orang tua terhadap anaknya.” (HR. Abu Daud No. 1536)