Penamaan duran lato-lato sendiri disematkan oleh para awak media maupun pembeli, yang sempat melihat keunikan bentuk durian tersebut yang digantung dua dua dengan tali plastik saat dijajakan penjual.
Apalagi saat ini lato-lato sedang viral dan booming, sehingga konsumen dan pedagang pun akhirnya latah dari yang awalnya menyebutkan durian Limis kini menjadi Lato Lato.
Namun demikian sambung Wawan dari sekitar 8 jenis durian Sinapeul saat ini baru satu jenis durian saja yang sudah disertifikatkan, dan memiliki hak paten, yakni durian Perwira. Sementara untuk 7 jenis durian lainya masih belum disertifikatkan. (pai)