Untuk membedakan murai batu Lampung dengan murai batu lainnya khususnya murai batu medan, dan Nias, murai batu Lampung memiliki ciri yang paling khas diantaranya memiliki ekor yang pendek dan lurus, volume suaranya termasuk yang paling rendah dan suaranya selalu berulang memiliki bulu putih di bawah ekornya, dan meliliki gerakan yang lebih lincah dan atraktif.
4. Murai Batu Borneo
Ciri khas murai batu Borneo dadanya akan membusung/ menggelembung saat berkicau. Ekornya pendek kira-kira 8 sampe 15 cm, kepala dan bodynya besar, berbeda dengan murai medan atau Nias, yang bodynya ramping.
Murai batu borneo kini menjadi trend di kalangam peternak, banyak yang mencoba menyilangkan jenis Borneo ini dengam murai batu medan dan menghasilkan anakan ke empat atau yang disebut F4 karena hasil dati silangan ini menghasilkan murai batu yang bermental dan variasi suara yang baik.
Baca Juga:AWAS JANGAN SALAH! Simak 5 Tips Rawatan Harian Murai Batu Fighter Tinggi Agar Jadi Burung JuaraJANGAN DIBACA! 7 Cara Merawat Murai Batu Dewasa Yang Tepat, Lebih Sehat, Fighter, Dan Isian Mewah
5. Murai Batu Jawa
Murai batu jawa sudah jarang ditemui, pamornya kalah jauh dengan murai batu jenis medan. Keunikan dari murai batu jawa adalah ketika berkicau maka bulu di kepalanya akan berdiri tegak seperti jambul.
Oleh karena keindahannya tersebut murai batu jawa banyak dikoleksi bagi pecinta murai batu bukan untuk dilombakan tetapi hanya untuk hiasan di halaman rumah.
6. Murai Irian
Murai Irian memiliki warna yang tidak sama dengan burung murai lainnya, murai Irian berwarna gelap ke hijau metalik.
Suaranya pun tidak seperti murai lainnya yang memilki banyak variasi, suaranya cenderung monoton tak berirama.
Ekornya panjang kurang lebih sampai 30 cm, murai irian bukan burung favorit untuk lomba.
Demikian beberapa penjelasan jenis jenis burung murai batu si raja hutan asli Indonesia, walau sebenarnya masih banyak jenis murai batu dari daerah lainnya, termasuk negara tetangga dengan ciri dan karakternya yang khas.