CIREBON, RADARCIREBON.ID- Prihatin. Kesadaran warga terhadap permasalahan sampah masih minim.
Misalnya yang terpantau oleh Radar Cirebon di bekas Pasar Darurat Pasalaran di Jalan Blok Karangbaru, Desa Weru Lor, Kecamatan Weru. Di lokasi itu, sampah rumah tangga berserakan di tengah jalan.
Bahkan, tumpukan sampah itu hampir menutupi jalan. Hanya menyisakan 1 meter saja untuk pengendara sepeda motor yang melintas.
Baca Juga:Bikers Subuhan Cirebon dan DKM Al Ghufron Taman Tukmudal Indah Iktikaf Mencari Malam Lailatul Qadar INFO MUDIK LEBARAN 2023: Polresta Cirebon Lepas Mudik Gratis ke Semarang
Sementara pengendara mobil, bila melintasi jalan tersebut maka secara otomatis akan melintas di atas tumpukan sampah.
Kondisi itu membuat pengendara mengeluh. Lantaran khawatir ada sampah jenis paku dan benda tajam lainnya yang bisa membuat ban mobil bocor.
“Kita khawatir ada paku saja. Karena sampah banyak sekali di tengah jalan. Mau dan tidak mau harus melindas tumpukan sampah itu. Kalau mau putar balik ya sudah terlanjur lewat,” kata Dedi, salah satu pengendara pikup yang melintas di jalan tersebut, Senin 1 Mei 2023.
Tidak hanya itu saja, melintas jalan tersebut juga membuat ban mobil menjadi kotor karena sampah. Ditambah lagi bau yang tidak sedap. Membuat orang yang lewat pun merasa tidak nyaman.
Didin, salah satu wargasetempat yang biasa melintas di jalan tersebut juga mengaku kurang nyaman dengan banyaknya sampah di tengah jalan tersebut. Selain pemandangan yang kumuh, juga adanya bau yang tidak sedap.
Katanya, pemandangan kumuh itu sudah ada semenjak bulan Ramadhan. Namun, tidak separah pasca Lebaran Idul Fitri 2023.
“Biasanya tidak banyak seperti sekarang ini. Waktu bulan Ramadhan, sampah hanya menutupi setengah jalan saja. Tapi pasca Lebaran, sampah semakin bbanyak. Jalan hanya tinggal satu meter saja, sisanya ditutupi sampah semua,” kata Didin ditemui di lokasi.
Baca Juga:INFO MUDIK LEBARAN 2023: Pemberlakuan One Way Tol, Arteri Pantura Cirebon Jadi PadatPastikan Mudik Aman, Sopir Bus di Cirebon Jalani Tes Urine
Menurutnya, permasalahan sampah di jalan tersebut bukan lagi masyarakat yang harus turun sendiri. Tapi juga sudah menjadi persoalan pemerintah setempat.