BANDUNG, RADARCIREBON.ID- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menugaskan Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menjadi pemimpin jamaah haji asal Jawa Barat pada pelaksanaan ibadah haji tahun 2023 ini.
“Saya ditugaskan Pak Gubernur menjadi amirul hajj (pemimpin jamaah haji),” kata Uu di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (3/5/2023).
Uu menjelaskan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berpesan kepadanya untuk berkomunikasi intensif dengan jamaah haji asal Jawa Barat selama menjalankan tugas di Tanah Suci.
Baca Juga:MOMEN HARDIKNAS 2023, Uu Ruzhanul: Merdeka Belajar untuk Kebebasan Insan Pendidikan BerkreasiJANGAN BINGUNG Jual Uang Koin 500, Ini Nomor WA Kolektor Koin Kuno Wilayah Jawa Barat
Ridwan Kamil berpesan agar Uu menyapa jamaah, mendatangi, termasuk door to door ke kamar kamar jamaah.
“Tolong datangin mereka, kalau bisa dari kamar ke kamar, kalau bisa komunikasi dengan intensif dengan mereka, sampaikan salam dari Pak Gubernur’,” katanya mengutip pesan dari gubernur.
Ridwan Kamil juga menitipkan doa kepada Uu dan para jamaah untuk kemajuan Jawa Barat. “Termasuk minta doa kepada jamaah haji untuk mendoakan Pak Emil menjadi pemimpin nasional,” kata dia.
Selaku pemimpin jamaah haji, Wakil Gubernur mengimbau umat Muslim yang dijadwalkan berangkat ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji tahun ini mempersiapkan kondisi fisik dan mental.
“Saya berharap kepada para jamaah haji yang awal sekarang berangkat ataupun yang kedua, ketiga, yang pertama siapkan mental,” katanya.
“Yang Kedua siapkan fisik, karena ibadah haji adalah ibadah fi’li kalau bahasa fiqih, bukan ibadah qauliah,” lanjut wagub.
“Karena kalau terganggu mental itu akan berakibat kepada fisik. Di saat berangkat, tolong putuskan seluruh masalah-masalah yang membuat mental kita terbebani,” masih kata Uu.
Baca Juga:HARGA HERAN! Ini Deretan Uang Koin Kuno yang Diburu Kolektor, Alamat dan Nomor Kontaknya di SiniHARGA HERAN, Ini Harga Krim Kelly di Indomaret pada Mei 2023
Ia mengemukakan bahwa kondisi mental yang kurang baik dapat mengganggu kekhusyukan dalam melaksanakan ibadah.
“Kalau mental terbebani terkadang ibadah tidak khusyuk, lagi tawaf mengingat di rumah, lagi sa’i mengingat di rumah, apalagi di saat kita di Muzdalifah, di saat di tenda, kemudian kita ngeriung (ngumpul) dan yang lainnya, hanya berdoa dan berzikir, kalau kita tidak siapkan mental ingat ke situ ke sana tidak khusyuk,” katanya.