Soal dalil yang digunakan terkait jamaah perempuan tersebut, ditegaskan dia dalam Alquran juga dijelaskan.
Namun, Syekh Panji tidak menyebutkan ayat atau dasar yang dimaksud, seraya meminta untuk mencari sendiri dan mempelajarinya.
“Silakan baca saja Alquran, nanti akan ketemu. Jangan bicara dalil, karena saya tidak sedang berdagang dalil,” tegasnya.
Baca Juga:Dosen Pasang Muka Keruh, Gara-gara Dua Menteri JokowiYana oh Yana, Hilang di Cadas Pangeran, Ditemukan di Gedung Merah Putih
Dia pun merasa heran dengan kondisi kekinian, di mana hak perempuan sedang disejajarkan dengan laki-laki.
Tetapi, dalam pelaksanaannya justru dipermasalahkan dan menjadi kontroversi. Karenanya, sebaik-baiknya masalah adalah dikembalikan kepada Alquran.
“Dalam Alquran, ha perempuan dan laki-laki itu sama. Tidak boleh ada diskriminasi,” tegas Syekh Panji, saat perjumpaan tersebut.
3. Ada Umat Nonmuslim
Berkaitan dengan kehadiran umat nonmuslim di tengah salat id, ditegaskan Syekh Panji, itu adalah temannya yang datang dari Jakarta.
Bahkan setiap Idul Fitri, temanya tersebut seringkali berkunjung. Kehadirannya pada saat momen tersebut juga tidak perlu dipersoalkan, karena memang tidak ikut salat.
“Saya lebih kepada menghormati seseorang dan saya siapkan untuk duduk di samping, bukan ikut salat,” tandasnya.
Kembali ditegaskan Syekh Panji bahwa persoalan tersebut sudah tidak perlu lagi dibesar-besarkan, karena semua bisa dijelaskan.