CIREBON, RADARCIREBON.ID –Pasca Lebaran Idul Fitri, kasus Covid-19 kembali meningkat di Kabupaten Cirebon.
Melonjaknya kasus Covid-19 terlihat dari banyaknya pasien akibat virus corona itu yang tengah menjalani perawatan di RSUD Waled, kemarin.
Direktur RSUD Waled, dr M Luthfi SpPD KHOM FINASIM MMRS mengatakan, terdapat lonjakan kasus Covid-19, terlihat dari pasien yang tengah menjalani perawatan di RSUD Waled.
Baca Juga:WAJIB TAHU! Harum Tours Tawarkan Paket Wisata Domestik, Ada Paket Ziarah dan Wisata ReligiSidak Pasar Tradisional Cirebon, Disperdagin dan Satgas Pangan Pastikan Harga Sembako Stabil
“Kasus Covid-19 ini mengalami peningkatan signifikasn, yang tengah menjalani perawatan di RSUD Waled ada sekitar 13 pasien Covid-19,” ujarnya.
Diungkapkan Luthfi, kasus Covid-19 di RSUD Waled mulai mengalami peningkatan setelah Idul Fitri.
“Saat dan sebelum Ramadhan, jumlah pasien Covid di kita (RSUD Waled) nol, namun setelah libur Lebaran Idul Fitri pasien Covid yang dirawat kembali meningkat,” tuturnya.
Dijelaskannya, pasien Covid-19 yang tengah dirawat di RSUD Waled termasuk kedalam varian omicron.
“Dari Tim Satgas memprediksi secara klinis masih varian omicron, tapi perlu konfirmasi pemeriksaan molekuler,” ungkapnya.
Menurutnya, faktor libur Lebaran dan hilir mudik diduga menjadi pemicu melonjaknya kasus Covid-19. “Karena memang melonjaknya pasca libur Lebaran,” tandasnya.
Luthfi meminta masyarakat agar waspada dengan memakai masker di tempat umum serta tetap menerapkan protokol kesehatan.
Baca Juga:Bacakan Ikrar, Siswa SMKN 1 Bongas Indramayu Dikumpulkan Jelang KelulusanKUNJUNGI Keluarga dan Ziarah ke Makam Yance, Bupati Nina: Momen Sinergi
“Masyarakat tidak usah panik, namun tetap meningkatkan kewaspadaan dengan tetap menerapkan pola hidup sehat,” ungkapnya.
Dugaan kasus Covid-19 kembali meningkat juga diutarakan oleh Kuwu Desa Ambulu, Sunaji.
Sunaji mengungkapkan sejak libur Lebaran hingga saat ini setiap hari ada warga desanya yang meninggal dunia.
“Menurut saya sudah enggak wajar, karena sekarang setiap hari sejak Lebaran itu ada saja warga saya yang meninggal dunia,” ujarnya.
Pihaknya menduga, Covid-19 lah yang menjadi pemicu banyak warganya yang meninggal dunia setiap hari.
“Memang ini baru dugaan, karena yang meninggal itu enggak ada yang diswab, sedangkan disini sudah enggak wajar meninggal setiap hari,” katanya.