RADARCIREBON.ID– Diabetes atau penyakit glukosa atau penyakit yang diakibatkan dari tingginya kadar gula dalam darah, dapat di therapy salah satunya dengan daun pletekan.
Diabetes sangat ditakuti oleh penderitanya karena untuk menyembuhkannya tidaklah mudah. Selain itu, yang lebih ditakutkan lagi dapat menimbulkan penyakit lainnya. Tapi bisa anda coba dengan konsumsi daun pletekan.
Untuk mengetahuinya lebih jauh apakah itu daun pletekan dan apa manfaatnya? Mari cek artikel di bawah ini sampai habis!
Baca Juga:Bingung Pilih Outfit Trend Ramadhan 2023? Cek di Sini!Yang Belum Tahu Wajib Cek! Berikut Ini Keistimewaan Umroh Ramadhan
Diabetes salah satu penyebabnya karena pola makan dan pola hidup yang tidak sehat.
Seperti makan dan minuman manis yang berlebihan, berat badan berlebihan, kurang berolah raga, kebanyakan mager dan jarang beraktivitas.
Untuk menghindari penyakit diabetes ini, langkah yang paling mudah adalah jagalah pola makan dan minum yang mengandung glukosa usahakan jangan berlebihan dan mulailah berolah raga atau beraktivitas fisik.
Kadang tanpa kita sadari dengan makan dan minum manis yang sering kita jumpai dan dikonsumsi akhirnya kandungan glukosa menumpuk dalam darah. Selang beberapa bulan dan beberapa tahun baru tampak hasilnya.
Sebelum terlambat dan menjadi semakin tinggi kadar gula dalam darah, ada baiknya bagi penderita diabetes bisa mengkonsumsi rebusan daun pletekan.
Sebetulnya tanaman ini sudah tidak asing lagi dikalangan masyarakat. Karena hampir disetiap tanah kosong tanaman ini hidup subur.
Daun pletekan yang sering kita jumpai tumbuh liar di daerah tropis. Mudah didapati di pinggir jalan dan di semak-semak.
Baca Juga:AMAZING! Tanaman Pecut Kuda Bermanfaat untuk Batuk, Radang Tenggorokan dan Amandel Meradang
Lalu kenapa masyarakat kita menyebutnya daun pletekan? Karena buahnya yang berwarna coklat itu jika terkena air akan meletup.
Daun pletekan memiliki ciri-ciri berdaun sedang berukuran sekitar lima sampai tujuh centi meter, bunganya cantik berwarna ungu.
Buahnya berbentuk panjang sekitar dua hingga tiga senti meter dan agak tajam bagian ujung-ujungnya, jika sudah tua berubah menjadi kecoklatan.