Walaupun berdasarkan perkiraan dan pengalamannya, musim timuran baru akan terjadi pada akhir bulan Juni atau awal Juli mendatang.
Namun, karena ada peringatan dini terkait potensi banjir rob dari BMKG, para nelayan memilih untuk turun jangkar.
“Kita tetap waspada terhadap warning BMKG soal potensi banjir rob. Ditambah lagi, saat ini cuaca sudah sulit diprediksi. Biasanya, musim timuran itu berlangsung di pertengahan tahun. Tapi kok sekarang sudah ada tanda-tandanya,” ujarnya. (kho)