INDRAMAYU, RADARCIREBON.ID – Setelah melewati sejumlah negara dan beberapa kota di Indonesia, 32 bhante (biksu) yang melakukan ritual jalan kaki (thudong) dari Tahiland menuju Borobudur, tiba di Indramayu, Senin (15/5/2023).
Sebanyak 32 Biksu dari 4 negara, yakni Thailand, Malaysia, Singapura dan Indonesia tersebut transit di Kantor Polsek Patrol, disambut tokoh lintas agama dan puluhan elemen masyarakat lainnya.
Ketua Panitia Internasional Thudong Romo Gusan mengatakan, ritual perjalanan para biksu tersebut dalam rangka menyambut hari raya Waisak 4 Juni 2023.
Baca Juga:Cetak Generasi Muda Berkarakter, Kodim 0620 Berikan Bintal dan Disiplin Pelajar SLTABMKG Warning Potensi Banjir Rob, Nelayan Pantura Indramayu Pilih Turun Jangkar
Tidak itu saja, dikatakan Romo Gusan, dalam ritual thudong ini juga mengusung misi toleransi.
Dijelaskan Romo Gusan, selama pejalanan para biksu hanya makan satu kali sehari.
Dalam kesempatan itu, Romo Gusan menyampaikan terima kasih kepada masyarakat baik dari lintas agama maupun elemen masyarakat lainnya, menyambut dan mendukung kegiatan thudong hingga memberikan makanan dan minuman.
“ Ini merupakan wujud toleransi. Dari kerukunan tersebut akan tercipta kedamaian dan kasih sayang,” ujarnya.
Ritual jalan kaki biksu empat negara tersebut dimulai dari Kota Nakhon Si Thamarat Thailand pada tanggal 23 Maret 2023.
Selanjutnya, para biksu itu melintasi Malaysia, Singapura hingga Indonesia melalui Batam Kepulauan Riau.
“Ada 40 Biksu yang ikut dalam thudong ini. Namun, yang delapan orang tidak bisa melanjutkan perjalanan,” kata Romo Gusan dari Vihara Budha Loka tersebut.
Baca Juga:Sukses Kelola Keuangan Daerah, Bupati Indramayu Diganjar Penghargaan Opini WTP dari BPKKapolres Indramayu Besuk Anggota yang Dianiaya Geng Motor, 5 Pelaku Ditetapkan Jadi Tersangka
Sementara Tokoh Perempuan Indramayu, Devi Mashudi mengapresiasi sekaligus memberikan dukungan kepada para biksu tersebut.
Dikatakannya, para biksu tidak hanya melakukan thudong tradisi perjalanan religi umat Budha sekaligus menyambut hari raya Waisak, tapi juga para biksu mengusung toleransi.
Menurutnya, pesan dari perjalanan religi saudara kita para biksu tersebut harus kita apresiasi.
“ Mari kita menjaga kerukunan antara umat beragama,” ujar mantan Ketua Ranting Bhayangkari Polsek Patrol tersebut yang juga donatur makan minum para biksu di persinggahan Mapolsek Patrol.