RadarCirebon.id – Uang kertas kuno di ketahui memiliki harga cukup tinggi karena menjadi incaran kolektor.
Mengoleksi uang lama telah menjadi salah satu hobi yang menyenangkan hati.
Meski harganya mahal dan tidak bisa di gunakan sebagai alat transaksi, peminat uang kuno masih
Baca Juga:6 Motor Vespa Matic Terbaru 2023 !!6 Tipe Hp Android Yang Di Support OS 14 Terbaru di 2023 !!!
cukup tinggi di Tanah Air, khususnya uang kertas yang memiliki tempat di hati banyak kolektor.
Harga uang kuno pun bervariasi, mulai dari ratusan ribu hingga miliaran rupiah.
Sejarah Penggunaan Uang
Awal mula sejarah transaksi pertukaran barang, orang menggunakan alat bantu logam yang terbuat
dari emas atau perak. Seiring dengan makin besarnya transaksi perdagangan, logam dalam bentuk
koin tersebut makin berat dan tidak praktis untuk dibawa kemana-mana.
Sejak saat itu, alat bantu transaksi mulai mengenal uang kertas yang pada awalnya di gunakan
sebagai surat bukti kepemilikan emas. Lambat laun, sistem perdagangan seperti itu berubah
sampai di kenalnya uang kertas seperti yang kita gunakan saat ini.
Baca Juga:6 Daftar NFT Termahal di Dunia !!8 Uang Koin Termahal di Dunia Yang Bikin Kamu Melongo !!
Apakah transaksi dengan uang kertas tersebut sudah cukup praktis untuk menjawab tantangan zaman?
Tentu saja tidak. Perkembangan teknologi dan mobilitas tanpa batas telah
menghadirkan uang elektronik sebagai jawaban kebutuhan zaman modern.
Uang Kertas Indonesia
Uang kertas, tidak di buat dari kertas biasa karena bahan kertas biasa tidaklah awet, mudah rusak
baik karena sering dilipat maupun terkena air. Uang kertas terbuat dari bahan kapas. Bahan kertas
ini sejauh ini terbukti tidak mudah rusak meski di tarik-tarik atau pun ditekuk.
Berdasarkan penelitian, bahan kapas ini mampu bertahan tidak robek sampai dengan 3.500 kali
lipatan bolak-balik. Sayangnya bahan ini masih merupakan komoditas impor dari Inggris,
Perancis, Jerman, atau Belanda lengkap dengan tanda pengaman watermark-nya.
Sesuai dengan kebutuhan, uang kertas jaman dahulu juga sempat terbuat dari bahan polimer atau
sejenis plastik, yaitu nominal Rp50.000,00 dan Rp100.000,00 keluaran tahun 1999. Proses cetak
uang kertas dengan bahan ini baru bisa di lakukan di Australia. Pertimbangannya adalah, lokasi
Australia relatif dekat dengan Indonesia sedangkan Perum Peruri belum memiliki alat pembuat