Banyak orang yang mempercayai bahwa ular dapat diusir dengan menggunakan taburan garam.
Padahal, faktanya ular tidaklah takut dengan garam karena disekujur tubuhnya terdapat sisik yang melapisinya sehingga taburan garam tidak akan berpengaruh terhadap ular.
Untuk dapat mengusir ular, kalian bisa menggunakan wewangian seperti parfum atau kapur barus yang cenderung dibenci oleh ular.
Baca Juga:Wajah GLOWING Dalam Semalam, Gunakan Bedak Wardah Ini untuk Menghilangkan Jerawat MembandelGLOW UP DALAM SEMALAM, Ini 5 Rekomendasi Krim Malam yang Bikin Kulit Cerah dan Glowing
3. Ular dapat hidup hingga matahari terbenam walau kepalanya hilang
Mitos ular yang banyak dipercayai masyarkat berikutnya adalah ular dapat hidup higga atahari terbenam meski kepalanya hilang.
Mitos ini muncul karena tubuh ular yang terus menggeliat meski kepalanya terpotong. Padahal hal ini belum tentu benar.
Bagian tubuhnya yang masih bergerak setelah kepalanya terpotong itu dikarenakan kontraksi ototnya masih berjalan meskipun hubungan antara otaknya sudah terputus.
Otot kepala adalah yang paling dominan pada tubuh ular. Selain otot, syaraf-syarag ular juga masih bergerak ketika baru dibunuh.
Mereka tidak memiliki motivasi jahat atau niat jahat seperti yang sering digambarkan dalam mitos dan cerita populer.
Ular hanya mencari makanan, melindungi diri, dan berkembang biak seperti hewan lainnya. Jadi, tidak ada alasan untuk menganggap ular sebagai makhluk yang jahat secara inheren.
5. Ular selalu menyerang manusia
Ular umumnya menghindari interaksi dengan manusia. Mereka lebih suka menjauh daripada menghadapi ancaman.
Baca Juga:4 Hal yang Membuat Uang kertas 75 Ribu Rupiah Dicari Kolektor, Ternyata Menyembunyikan Hal Canggih di DalamnyaIni Manfaat Bedak Pixy Yellow Beige untuk Kulit, Gak Cuma Bikin Kulit Lembab
Ketika ular merasa terancam, mereka akan cenderung melarikan diri atau bersembunyi daripada menyerang manusia.
Gigitan ular biasanya merupakan respons terakhir mereka jika mereka merasa terjepit atau terpojok.
Nyatanya, ular tidak memiliki daun telinga sehingga ular tidak bisa mendengarkan lantunan seruling dari orang yang memainkannya.