Awalnya candi menakjubkan ini ditemukan oleh sejumlah warga di dalam sawah yang kemudian tim arkeologi dari Universitas Indonesia turun ke lapangan untuk melakukan penelitian. Dari hasil penelitian dikatakan bahwa ditemukan sejumlah candi yang usianya sudah sangat tua bahkan bisa dikatakan bangunan candi tertua di Nusantara. Sangat takjub, bukan?
Candi Jiwa
Candi di Jawa Barat yang satu ini memiliki bentuk mirip Bunga Teratai di atas air. Uniknya bangunan bersejarah ini tidak memiliki tangga dan pada bagian tengahnya terdapat sebuah struktur melingkar mirip stupa atau arca umat Buddha yang membuatnya sangat berbeda dengan candi di Indonesia pada umumnya.
Lokasi dari Candi Jiwa ini sendiri berada di Karawang, Batujaya, Jawa Barat berjarak sekitar 50 km dari Kota Jakarta dan 140 km dari Kota Bandung. Ukuran dari bangunan tersebut adalah 19 x 19 meter dengan tinggi mencapai 4,7 meter. Didalamnya terdapat bangunan melingkar yang disusun menggunakan batu bata dengan ukuran panjang 6 meter.
Baca Juga:OH BEGINI CARANYA! Rahasia Menjaga Kecantikan Sepanjang Malam Dengan Air Mawar VivaBEDAK VIRAL! Keunggulan Bedak Marina 9Ribuan, Terbukti Tahan Lama Dan Mencerahkan
Candi Serut
Candi di Jawa Barat selanjutnya memiliki keunikan pada bagian tengah-tengah candi terdapat sebuah lubang yang memiliki ukuran 1 x 1 meter dengan kedalaman yang belum diketahui. Menurut para peneliti lubang tersebut merupakan sumur.
Lokasi dari bangunan bersejarah ini berada di Kabupaten Karawang, Desa Teluk Buyung, Jawa Barat, Kecamatan Pakisjaya. Candi populer ini adalah peninggalan agama Buddha dan dibangun pada abad ke 5 atau 6 Masehi.
Candi Blandogan
Candi di Jawa Barat terakhir ini hanya berjarak 100 meter saja. Menurut arkeolog bangunan bersejarah ini dibangun untuk tempat tinggal Raja Purnawarman. Namun hal ini banyak dibantah orang karena Raja Purnawarman beragama Hindu sedangkan banguna candi menakjubkan tersebut memiliki corak Buddha.
Arkeolog kemudian meluruskan bahwa tidak mungkin seorang raja yang membawa kemakmuran bagi kerajaannya tidak menerima kehormatan dari rakyatnya (termasuk rakyat beragama Buddha). Saking dihormati oleh rakyatnya sampai-sampai Raja Purnawarman dipersilahkan untuk tinggal di Candi Blandongan yang sangat identik dengan agama Buddha.