Dan Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste, Satu Kahkonen mengungkapkan bahwa analitik memainkan peran penting dalam mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.
“Analitik dapat mengidentifikasi untuk memastikan kesetaraan kesempatan dan perlindungan hak-hak perempuan, serta membantu penerapan kebijakan dan intervensi berbasis bukti. Peluncuran pedoman ini merupakan bagian dari upaya Bank Dunia untuk mempercepat kesetaraan dan pemberdayaan gender melalui promosi lingkungan di mana setiap perempuan dapat berkembang, berkontribusi, dan memimpin,” ungkap Satu Kahkonen.
Duta Besar Australia untuk Indonesia, H.E. Penny Williams PSM juga mengamini dengan pernyaataan bahwa Australia dan Indonesia memiliki komitmen bersama untuk memajukan kesetaraan gender, bekerja sama baik secara global maupun di seluruh wilayah.
Baca Juga:CUMA Rp2 RIBU Bikin Wajah Putih Glowing, Milk Cleanser Viva Plus Air Mawar Viva Rahasianya, Penasaran?HANYA BAYAR PARKIR! Objek Wisata Pemandian Air Panas Palimanan Cirebon, Bisa Healing Sambil Terapi
“Pemberdayaan ekonomi perempuan merupakan hal yang mendasar untuk mencapai ekonomi yang lebih inklusif, makmur, dan tangguh. Membina kemitraan antar publik dan swasta yang kuat, dan mengatasi tantangan yang dihadapi oleh pengusaha perempuan dapat membuka jalan bagi inovasi, pertumbuhan ekonomi, dan inklusi yang lebih besar,” papar H.E. Penny Williams.
“Acara hari ini adalah contoh upaya kolaboratif yang kongkrit mencapai tujuan bersama memperkuat ekosistem bisnis untuk partisipasi ekonomi perempuan Indonesia. Atas nama G20 EMPOWER Indonesia menyampaikan apresiasi atas kerjasama dari pemerintah Indonesia, Bank Dunia, dengan dukungan dari The Australian Government’s Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT), IWAPI, APINDO dan APP Sinarmas salah satu advocates serta semua pihak dalam mendukung tujuan kita bersama meningkatkan partisipasi ekonomi perempuan,” jelas Co-Chair G20 EMPOWER Presidensi Indonesia, Rinawati Prihatiningsih menambahkan.
Pedoman pada tahap pertama ini bertujuan untuk memantau dan mendorong percepatan pembangunan lingkungan yang kondusif bagi pelaku UMKM perempuan di Indonesia.
Memperbaiki kesenjangan gender di lingkungan bisnis
Selain peluncuran pedoman UMKM perempuan di Indonesia, di waktu bersamaan diadakan pula dialog antara pelaku bisnis sektor swasta dan publik dalam rangka memperbaiki kesenjangan gender yang masih kental di lingkungan bisnis di Indonesia. Dialog ini berlangsung dalam dua sesi.
Pada sesi pertama, dibahas mengenai bagaimana mempromosikan dan menciptakan lingkungan yang mendukung tindakan, tantangan, dan kebutuhan advokasi pengusaha hingga pelaku UMKM perempuan saat ini. Hadir sebagai panelis antara lain, Deputi Bidang Kesetaraan Gender KPPPA, Lenny N. Rosalin, Plt. Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Bappenas, Maliki, Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Kemenaker, Suhartono, dan Ketua UMKM Industri Kecil Menengah APINDO, Ronald Walla.