Beberapa dari jamaah mungkin memperoleh pengetahuan yang memadai dari pembimbing di daerah asal mereka, namun bimbingan tambahan dari para pembimbing di Tanah Suci akan meningkatkan tingkat pemahaman mereka.
Dalam situs resminya, Kementerian Agama memberikan beberapa contoh materi bimbingan manasik yang akan dihadapi setiap jamaah haji, seperti: berihram, thowaf, sa’i, jamarat, tawaf ifadah dan wada’. Ini panduan bagi setiap jamaah untuk memahami pentingnya bimbingan manasik.
Dalam pemahaman manasik, jamaahnya diharapkan lebih mampu memahami tata pelaksanaan ibadah mereka mengingat ketentuan dalam beribadah haji sangat ketat dibandingkan ibadah-ibadah lain yang ada. Kegiatan beribadah dari wukuf, thowaf hingga mabit memerlukan persiapan yang matang untuk mendapatkan pengalaman meraih kemabruran.
Baca Juga:Visa Haji Furoda: Solusi Terbaik Bagi Calon Tamu Allah yang Ingin Berangkat Tanpa AntriRAHASIANYA TERUNGKAP! Bagaimana Minyak Zaitun Dapat Membantu Mengatasi Masalah Kulitmu, Cegah Penuaan Dini
Bimbingan manasik memiliki peranan penting dalam meningkatkan tingkat pemahaman jamaah terhadap tata pelaksanaan ibadah haji secara keseluruhan, sekaligus memperkuat makna dan tujuan perjalanan mereka dalam menunaikan tugas suci. Tentunya, ini akan memastikan ketentraman dan keamanan seluruh jamaah haji. (*)