Di urutan pertama ada bahasa Jawa. Diperkirakan ada sekitar 100.000.000 jiwa yang menggunakan bahasa daerah ini. Bahasa Jawa sendiri adalah identitas untuk warga di Pulau Jawa, khususnya Jawa Tengah dan Jawa Timur. Di Yogyakarta sendiri, bahasa Jawa adalah satu-satunya bahasa daerah mereka.
Karakteristik bahasa Jawa adalah adanya tingkatan dan dialek tertentu antar daerah. Tingkatan dalam bahasa Jawa meliputi ngoko, madya, dan krama. Sedangkan contoh dialek bahasa Jawa adalah dialek Banten, Banyumas, Blora, Brebes, Bumiayu, Cirebon, Kedu, Madiun, Malang, Pantura Timur (Jepara, Rembang, Demak, Kudus, Pati), Pantura Jawa Timur (Tuban, Bojonegoro) Pekalongan, Semarang, Serang, Surabaya, Surakarta, Suriname, dan Tegal.
Bahasa Sunda adalah cabang Melayu-Polinesia dalam rumpun bahasa Austronesia. Di Indonesia, setidaknya ada sekitar 42.000.000 jiwa yang menjadikan bahasa Sunda sebagai bahasa sehari-hari. Penutur bahasa Sunda hampir seluruhnya ada di provinsi Jawa Barat dan Banten. Sama seperti bahasa Jawa, bahasa Sunda juga memiliki banyak dialek antara lain :
Dialek barat (Banten Selatan)
Dialek utara (Bogor dan sekitarnya)
Dialek selatan/dialek Priangan (Bandung dan sekitarnya)
Dialek tengah timur (Majalengka dan sekitarnya)
Dialek timur laut (Kuningan dan sekitarnya)
Dialek tenggara (Ciamis dan sekitarnya)
Baca Juga:Manfaat Jus Tomat Buat Kecantikan Wajah Terpancar !!Makhluk Mitologi Indonesia yang Melegenda !! Pasti Semua Orang Tahu
3. Bahasa Madura
Bahasa Madura adalah bahasa yang di gunakan Suku Madura di Pulau Madura Jawa Timur. Bahasa Madura tercatat biasa digunakan oleh 16.600.000 lebih warga di seluruh Indonesia.
Bahasa Madura paling banyak digunakan di Pulau Madura, Ujung Timur Pulau Jawa atau di kawasan yang di sebut kawasan Tapal Kuda terbentang dari Pasuruan, Surabaya, Malang, sampai Banyuwangi, Kepulauan Masalembo, hingga Pulau Kalimantan.