Di Pulau Kalimantan, masyarakat Madura terpusat di kawasan Sambas, Pontianak, Bengkayang dan Ketapang, Kalimantan Barat. Sedangkan di Kalimantan Tengah mereka berkonsentrasi di daerah Kotawaringin Timur, Palangkaraya dan Kapuas.
Namun kebanyakan generasi muda Madura di kawasan ini sudah hilang penguasaan terhadap bahasa ibu mereka. Bahasa Madura banyak terpengaruh oleh bahasa Jawa, Melayu, Bugis, Tionghoa, dan sebagainya. Banyak pula kata-kata dari bahasa ini yang berakar pada bahasa Melayu, bahkan sampai bahasa Minangkabau. Bahasa Madura memiliki beberapa dialek, di antaranya dialek Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep, dan Kangean.
4. Bahasa Minangkabau
Bahasa minangkabau atau minang merupakan salah satu bahasa melayu-polinesia dari rumpun Austronsesia. Bahasa daerah ini di tuturkan oleh masyarakat di provinsi Sumatera Barat, bagian barat Riau, bagian utara Jambi dan Bengkulu serta Negeri Sembilan, Malaysia. Secara historis, bahasa minang meliputi bekas wilayah kekuasaan Kerajaan Pagaruyung yang berpusat di pedalaman Minangkabau.
Baca Juga:Manfaat Jus Tomat Buat Kecantikan Wajah Terpancar !!Makhluk Mitologi Indonesia yang Melegenda !! Pasti Semua Orang Tahu
Saat ini bahasa minangkabau di pakai sekitar 6,5 juta jiwa lebih di seluruh Indonesia. Bahasa Minangkabau memiliki banyak sekali dialek, di antaranya bahasa Minangkabau Baku (dialek Padang), Mandahiling Kuti Anyie, Padang Panjang, Pariaman, Ludai, Sungai Batang, Kurai, Kuranji, Salimpaung Batusangkar, dan Rao-Rao Batusangkar.
5. Bahasa Bugis
Bahasa bugis adalah salah satu rumpun bahasa Austronesia yang digunakan oleh sebagian besar masyarakat di Sulawesi Selatan. Mulai dari kabupaten Maros, Pangkep, Barru, Parepare Pinrang, sebagian Enrekang, sebagian Majene, Luwu, Sidenreng, Rappangm Soppeng, Wajo, Bone, Sinjai, Bulukumba dan sebagain Bantaeng.
Menurut sensus tahun 1991 bahasa ini di tuturkan oleh sekitar 3,6 juta jiwa. Bahasa Bugis memiliki beberapa dialek, di antaranya dialek Bone, Pangkep, Camba, Sidrap, Pasangkayu, Sinjai, Soppeng, Wajo, Barru, Sawitto, dan Luwu.
6. Bahasa Betawi
Bahasa Betawi adalah bahasa yang di tuturkan oleh suku betawi di wilayah teluk Jakarta ibukota Indonesia. Bahasa ini merupakan anak dari bahasa Melayu. Bahasa Betawi merupakan bahasa kreol (percampuran) yang di dasarkan pada bahasa Melayu Pasar di tambah unsur bahasa Sunda, Jawa, Bali, Tiongkok bagian Selatan (terutama Hokkian), Arab, dan Eropa (terutama Belanda dan Portugis). Tidak ada struktur baku dalam bahasa ini yang membedakan dengan bahasa Melayu, karena bahasa ini berkembang secara alami. Menurut sensus tahun 1993, penutur bahasa Betawi adalah 2,7 juta jiwa.