RADARCIREBON.ID JAKARTA – Komplotan produsen oli palsu terungkap. Mereka mengemas oli palsu dalam botol dan kardus mirip dengan merk-merk oli yang diproduksi oleh produsen resmi, seperti AHM, Yamalube, Mesran, Federal, dan oli produksi Pertamina.
Gudang oli palsu tersebut berada di Gresik, Jawa Timur. Polisi telah menangkap lima pelaku komplotan produsen oli palsu dan menetapkannya sebagai tersangka. Para tersangka tersebut antara lain berinisial AH, AK, FN, AL alias TOM dan AW.
“Setiap tersangka memiliki peran masing-masing, seperti tersangka AH, AK dan FN merupakan pemilik usaha, sedangkan AL alias TOM dan AW, masing-masing bertugas di bagian operasional,” ungkap Direktur Direktorat Tindak Pidana Tertentu (Dittipidter) Bareskrim Polri Bareskrim Polri Brigjen Pol Hersadwi Rusdiyono dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, dikutip dari Antara Kamis (8/6/2023).
Baca Juga:BIBIR GLOWING, Mudah dan Praktis Cara Perawatan Bibir Agar Tidak Kering dan Berkerut dengan Minyak Kelapa4 Pasangan Terjaring Operasi Pekat di Kuningan, Ada Kondom dan Minuman Keras di Dalam Kamar Kos-Kosan
Rusdiyono menjelaskan, produsen oli palsu di Jawa Timur itu sudah beroperasi sejak 2020. Bahkan sudah menghasilkan omzet sekitar Rp20 miliar per sebulan. Para tersangka memproduksi oli tidak sesuai standar dan memasarkannya ke sejumlah agen dan distributor oli di seluruh Indonesia.
Dalam pengungkapan tersebut, penyidik mengamankan sejumlah barang bukti dan menyegel sembilan gudang oli milik tersangka yang berada di tiga kawasan di wilayah Gresik, Jawa Timur.
Barang bukti yang disita terdiri atas produksi siap edar (35.730 botol oli mesin motor siap edar berbagai jenis dan berlabel merk ternama, dan 1.203 oli mesin mobil dari berbagai jenis dan label merk terkenal, kemasan botol dan tutup botol kosong (397.389 buah botol kosong dan 284.530 tutup botol oli), dan mesin produksi (tiga unit mesin blending untuk pengolahan oli).
Lalu satu mesin filling untuk pengisian oli ke botol, enam mesin molding botol kemasan, dua mesin inject tutup botol, dua mesin labeling otomatis, dua mesin printing barcode, kode produksi, tiga mesin pres tutup botol, alat cetak (10 unit plat molding, 15 pelat mika sebagai alat cetak tulisan, dua pcs alat pencetak barcode dan logo SNI).