Potradnas IX Diikuti 26 Kontingen Daerah, Harus Tau Ini Loh Olahraga Tradisional yang Dilombakan

Potradnas IX
SEMANGAT: Peserta Potradnas IX 2023 foto bersama Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Aribimo Nandito Ariotedjo serta Bupati Kuningan Acep Purnama, usai pembukaan di Open Space Gallery Linggarjati, Kabupaten Kuningan, Senin (12/6/2023).
0 Komentar

Potradnas adalah Agenda Rutin Kemenpora Setiap Dua Tahun

Di tempat yang sama, Bupati Kuningan H Acep Purnama menyampaikan terima kasih kepada Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, atas kepercayaan yang diberikan kepada Kabupaten Kuningan sebagai tuan rumah Potradnas IX 2023. Bupati juga mengungkapkan kegembiraannya karena acara ini merupakan agenda rutin Kemenpora yang diselenggarakan setiap dua tahun sebagai upaya mempromosikan olahraga tradisional.

“Olahraga tradisional memiliki daya tarik yang kuat bagi masyarakat dari segala usia, seperti halnya olahraga sepak bola dan lainnya. Sejak dahulu, olahraga tradisional telah menjadi kesenangan anak-anak sebagai bentuk permainan yang menyenangkan. Permainan ini dengan cepat menyebar dari desa ke desa dan bahkan hingga ke kota-kota besar,” kata Acep.

Bupati juga menyadari bahwa di era teknologi yang semakin maju, warisan budaya Indonesia dapat terancam. Oleh karena itu, Potradnas IX 2023 dapat menjadi sarana yang tepat bagi semua pihak untuk mengenang dan memasyarakatkan olahraga tradisional sebagai upaya melindungi kebudayaan Indonesia dari dampak modernisasi.

Baca Juga:Pansus Tunda Bayar APBD Kuningan 2022 Resmi Dibubarkan: Solusi Pemkab Kuningan Dilaporkan dalam Rapat ParipurnaAir Mawar Viva untuk Jerawat: Membuat Kulit Kusam dan Berjerawat Terlihat Lebih Sehat

“Dalam setiap pertandingan, yang terpenting adalah semangat menjaga sportivitas. Kemenangan dan kekalahan adalah hal yang biasa, namun yang harus diutamakan adalah silaturahmi di antara semua peserta,” pungkasnya.

Untuk diketahui, pemilihan Open Space Gallery Linggarjati, Kabupaten Kuningan, sebagai lokasi Potradnas IX 2023 memiliki alasan historis. Linggarjati merupakan wilayah yang bersejarah dalam perjanjian antara Indonesia dan Belanda pada tahun 1949. Keputusan untuk menggelar acara ini di Linggarjati diharapkan dapat memperkuat kesadaran akan sejarah serta menginspirasi generasi muda tentang pentingnya menjaga dan menghargai warisan sejarah Indonesia. (ale)

0 Komentar