“Tahun lalu kita kerepotan sekali karena tidak boleh ada mobil dan itu sangat memberatkan saat evakuasi,” katanya.
Petugas harus menempuh jarak yang cukup jauh, sekitar 3 Km, saat mengevakuasi jamaah yang sakit. Kondisi ini menyebabkan petugas kelelahan.
“Alhamdulillah, pihak kerajaan dan syarikah akan memfasilitasi itu (mobil golf), sehingga tim medis bisa segera datang. Rata-rata kehabisan napas karena capek,” katanya.
Baca Juga:KETIKA ANAK SUNJAYA PURWADISASTRA ‘CURHAT’ Mobil-mobilnya Disita KPK, Ini yang Dia Sampaikan di PengadilanGunakanlah Minyak Zaitun untuk Perawatan Kulit Bayi, Juga Bisa Atasi Batuk Si Buah Hati, Simak 5 Caranya Berikut Ini
Hilman berharap pertolongan pertama kepada jamaah pada fase puncak haji Armina dapat dilakukan dengan baik. Hal ini menjadi bagian dari upaya PPIH dalam melindungi jemaah termasuk saat-saat melaksanakan ibadah.
Sejumlah agenda sudah direncanakan Dirjen PHU setibanya di Arab Saudi. Selain melakukan evaluasi penyelenggaraan, Hilman akan melihat kesiapan infrastruktur dan fasilitas di Armina.
Kedua, memastikan infrastruktur pelayanan terhadap jemaah haji tetap berjalan. “Jamaah haji tahun ini jumlahnya lebih dari normal sehingga kita pastikan infrastrukturnya cukup atau tidak sehingga layanan jemaah dengan penambahan kuota ini tetap terjaga,” katanya.
Ketiga, melakukan evaluasi kepada para petugas haji, terutama dalam menghadapi puncak haji. Hilman akan memastikan kesiapsiagaan petugas saat di Arafah, Muzdalifah dan Mina.
Simulasi yang diterapkan Kemenag harus benar-benar dipahami petugas. Sebab pada puncak haji, mobilitas jemaah sedemikian kompleks.
“Keberadaan fasilitas serta berbagai persiapan infrastruktur saat Armuzna diharapkan dapat meningkatkan pelayanan dan membantu jamaah haji saat melaksanakan puncak haji 2023,” tandasnya. (rc)