RADARCIREBON.ID – Resep olahan singkong yang tidak kalah unik dari camilan kekinian? Sepertinya salah besar ya, apalagi ribuan resep olahan singkong dengan rasa manis, maupun gurih sekarang bisa di cari dalam hitungan detik melalui laman internet.
Kreasi resep-resep olahan singkong menghadirkan pilihan teknik pengolahan goreng, rebus maupun kukus. Dari beragam teknik pengolahan tersebut, setiap resep olahan singkong menghadirkan tekstur dan cita rasa tersendiri. Inspirasi olahan singkong ini menjadi cara baru membuat olahan alternatif sebagai pengganti nasi. Bukan tanpa alasan, kandungan karbohidrat tinggi pada singkong membuat rasa kenyang yang cukup lama.
Singkong yang kaya akan karbohidrat bisa di jadikan asupan pengganti nasi. Gak hanya itu, singkong pun bisa di olah menjadi aneka camilan. Berkat olahan makanan dari singkong yang beragam, banyak masyarakat di Indonesia menyukainya. Terlebih, menunya pun cukup sederhana, seperti singkong goreng atau keripik.
Baca Juga:Apa Manfaat Air Mawar Viva Untuk Wajah Dan Kandunganya !!9 Makanan Yang Harus Di Stop Agar Tidak Sakit Gigi
Sejarah Singkong di Indonesia
Singkong merupakan tanaman yang bisa dipanen sesuai kebutuhan. Umbi-umbian ini merupakan sumber energi yang bisa menggantikan nasi. Karena sifatnya ini maka ubi kayu ini kerap juga di sebut sebagai gudang persediaan di bawah tanah.
Tanaman ini awalnya tumbuh liar di hutan Brazil dan Paraguay. Singkong mulai masuk ke Indonesia pada awal abad ke 16. Portugis membawanya masuk ke Indonesia dari Brazil dan ditanam secara komersial di wilayah Indonesia.
Pada tahun 1810, penanaman singkong di galakkan namun butuh waktu lama untuk menyebar dari Maluku ke Jawa. Di tahun 1852, singkong di perkenalkan di Jawa Timur. Bupatinya sendiri yang kala ini memberikan contoh untuk menanam dan mengonsumsi. Sebab, jika tidak demikian maka rakyat tidak akan percaya sama sekali.
Namun hingga tahun 1875, singkong masih kurang dikenal di Jawa. Hanya beberapa daerah saja yang banyak menanam singkong sementara daerah lain tidak sama sekali. Baru kemudian pada abad ke 10, konsumsi singkong meningkat pesat. Pembudidayaan singkong kala itu juga meluas dan rakyat juga di minta memperluas tanaman singkong mereka. Meningkatnya penanaman singkong sejalan dengan pertumbuhan penduduk di Jawa yang kian pesat. Selain itu, produksi padi yang tertinggal di belakang pertumbuhan penduduk membuat singkong jadi makin di gemari.