RADARCIREBON.ID KUNINGAN – Perkelahian 2 kelompok remaja setingkat sekolah dasar dan sekolah menengah pertama di Desa Salarema Kecamatan Cipicung, mendapat perhatian dari Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Kabupaten Kuningan. Para pengurus Pertina mengajak para siswa untuk berlatih tinju, daripada beradu otot dan kekerasan di jalanan.
Ketua Pertina Kabupaten Kuningan H Deden Kurnawan mengatakan, dirinya sangat prihatin dengan fenomena atau yang terjadi pada generasi muda saat ini. Oleh karena itu Pertina mengajak para remaja atau pelajar untuk gabung ke olahraga tinju.
“Ini merupakan bukti keseriusan kami. Pertina Kuningan sudah keliling dan berkoordinasi dengan pihak sekolah. Kami punya program Tinju Go to School,” ujar H Deden Kurnawan kepada Radar Kuningan, Senin (19/6).
Baca Juga:2 Kelompok Remaja di Kuningan Duel Gara-gara Rebutan Bendera, Polisi: Harus Selesaikan Secara KekeluargaanUang Mengalir di Aplikasi DANA: Cara Mendapatkan 500K IDR per Hari dari DANA
Para pelajar yang hobi berkelahi, kata Deden, Pertina ingin mengarahkan ke arah yang positif. Karena olahraga apa pun, tujuannya adalah menyehatkan anak-anak muda kita dan menggunakan waktunya dengan baik, supaya tidak melakukan kegiatan tidak positif.
“Saya senang, karena saya ingin anak-anak yang memiliki hobi berkelahi ini diarahkan ke arah yang positif. Saya juga bersama tim akan berkeliling ke SMP-SMP lain yang ada di Kuningan,” tutur Dede.
Pertina minta dukungan pemerintah daerah
Deden meminta juga dukungan kepada Pemerintah Kabupaten Kuningan untuk sama-sama mendukung kegiatan ini, dengan harapan olahraga tinju di Kuningan dapat dikenal secara luas. “Perlu ingat, petinju Kuningan sudah menorehkan emas, perak dan perunggu. Dengan petinju lokal Kuningan. Kita wajib bangga, orang Kuningan bisa menghasilkan emas,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala SMPN 2 Kuningan Sade mengaku mengapresiasi kehadiran Pertina Kuningan ke sekolah yang dipimpinnya. Dirinya akan berkoordinasi dengan para guru olahraga di tingkat SMP di Kabupaten Kuningan.
Ia melihat, fenomena yang terjadi belakangan ini banyak anak-anak muda yang terlibat aksi-aksi negatif, baik video viral perkelahian di media sosial dan sebagainya. Untuk itu, ia berharap anak didiknya tidak terjerumus ke hal seperti itu.