RADARCIREBON.ID – Baru-baru ini ada penelitian yang menyatakan orang yang minum dari botol plastik disebut bisa menelan dosis mikroplastik yang tidak sehat alias partikel plastik kecil berukuran kurang dari lima milimeter.
Partikel-partikel yang dimaksud tidak bisa terurai dengan mudah dan akan menumpuk seiring waktu di tubuh, menurut sebuah proses yang disebut bioakumulasi.
Meskipun belum ada bukti yang jelas antara mikroplastik dan penyakit serius, para peneliti terus mengkhawatirkan akan efek jangka panjangnya.
Baca Juga:PAKAI BEDAK KELLY Dijamin Wajah Putih Glowing dengan Cepat, Begini CaranyaDukung Pegelaran Balap Motocross Dunia di NTB, XL Axiata Perkuat Jaringan di Sumbawa dan Lombok
Seperti dilansir dari laman Hindustan Times, kekhawatiran ini dikarenakan bahan kimia yang digunakan dalam pembuatan plastik, beberapa di antaranya telah dikaitkan dengan penyakit serius.
Adanya mikroplastik dalam feses manusia menunjukkan bahwa manusia terpapar mikroplastik dalam kehidupan sehari-hari. Artinya, mikroplastik telah masuk ke dalam rantai makanan dan menimbulkan kekhawatiran tentang keamanan pangan.
Studi yang memeriksa mikroplastik dalam air kemasan telah melaporkan sebagian besar ukuran partikel kurang dari satu milimeter yang dilepaskan dari badan botol, leher botol, dan tutupnya.
Warna partikel yang berasal dari bahan botol itu sendiri transparan, sedangkan dari tutupnya berwarna biru atau hijau. Polimer plastik yang terdeteksi paling tinggi adalah polyethylene terephthalate (PET) yang digunakan untuk pembuatan bahan botol dan tutup.
Studi ini memberikan bukti bahwa mikroplastik dalam air kemasan disebabkan oleh berbagai faktor seperti tekanan fisik selama pengangkutan, guncangan botol, dan injeksi air bertekanan tinggi ke dalam botol di pabrik produksi.
Sedangkan, warna partikel yang berasal dari bahan botol itu sendiri transparan, dan dari tutupnya berwarna biru atau hijau. Polimer plastik yang terdeteksi paling tinggi adalah polyethylene terephthalate (PET) yang digunakan untuk pembuatan bahan botol dan tutup.
Studi juga memberikan bukti bahwa mikroplastik dalam air kemasan disebabkan oleh berbagai faktor seperti tekanan fisik selama pengangkutan, guncangan botol, dan injeksi air bertekanan tinggi ke dalam botol di pabrik produksi.
Baca Juga:Gunakan Minyak Zaitun dengan Natur E, Wajah Bersinar di Pagi Hari, Begini CaranyaSEBELUM DITUTUP, Segera Ajukan KUR BRI 2023 Rp 100 Juta Bunga 0,5 Persen Tanpa Jaminan, Cek Angsurannya Disini
Selain itu, dampak termal selama penyimpanan juga dinilai memperburuk proses fragmentasi.