Proses panen madu dapat dilakukan setelah empat bulan masa budidaya, tergantung juga pada kondisi cuaca. Misalnya, pada musim hujan, tanaman berbunga akan mudah rontok dan jumlah pakan lebah pun menjadi sedikit.
Jumlah madu yang dihasilkan dari setiap stup biasanya tidak terlalu banyak, sekitar 100 ml saja. Namun, jenis lebah yang digunakan juga mempengaruhi jumlah madu yang dihasilkan. Jenis lebah unggulan dapat menghasilkan hingga 500 ml setiap kali panen, sedangkan jenis lebah biasa seperti Trigona Levichep hanya sekitar 100 ml.
Amar menjelaskan bahwa kondisi iklim, lingkungan, dan perlakuan terhadap lebah sangat mempengaruhi produktivitas koloni lebah dalam menghasilkan madu. Untuk mempelajari lebih lanjut, para pemilik usaha budidaya lebah teuweul dapat datang ke Imah Teuweul di Desa Bojong, Kecamatan Kramatmulya, yang dikelolanya.
Baca Juga:Insiden Menegangkan: 1 Ekor Sapi Kurban Mengamuk setelah Tali Putus, Panitia Berhasil Menangkapnya KembaliAmerika Serikat Pantau Perkembangan Situasi Terbaru di Rusia
Di sana, mereka dapat berbagi informasi dan belajar bersama tentang cara menjalankan usaha budidaya madu teuweul atau klanceng. Selain itu, dapat dilakukan diskusi mengenai strategi pemasaran madu agar dapat menjangkau pasar yang lebih luas, bahkan potensi ekspor.