RADARCIREBON.ID – Dalam rangka memperingati Hari Keluarga Nasional yang jatuh pada tanggal 29 Juni, DPPKBP3A (Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana) Kuningan bekerja sama dengan BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) Perwakilan Jawa Barat menggelar serangkaian kegiatan di Desa Cisantana, Kuningan.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mencegah stunting dan melibatkan masyarakat dalam upaya menuju keluarga bebas stunting, yang merupakan salah satu prioritas pembangunan nasional.
Tema Harganas tahun 2023, yaitu “Menuju Keluarga Bebas Stunting untuk Indonesia Maju”, menjadi fokus utama kegiatan ini. Ada beberapa kegiatan yang diadakan, seperti sosialisasi dan edukasi kesehatan reproduksi, gizi, dan anemia untuk remaja sebagai upaya pencegahan stunting.
Baca Juga:MANFAAT BANGET !!! Salurkan Daging Kurban, Polres Kuningan Sembelih Hewan Kurban 41 Ekor Kambing dan Sapi  HEBAT Nih, Prajurit TNI Kodim 0615 Kuningan Ekspor Alat Khitan ke 62 Negara
Selain itu, dilakukan sosialisasi mengenai 1000 Hari Pertama Kehidupan kepada keluarga yang berisiko stunting, terutama keluarga dengan bayi di bawah dua tahun. Sebagai bentuk bakti sosial, dilakukan juga pembagian telur kepada keluarga berisiko stunting.
Semua kegiatan berlangsung di Aula Balai Desa Cisantana dan dilanjutkan dengan kunjungan serta pemberian bantuan kepada keluarga berisiko stunting yang memiliki bayi di bawah dua tahun.
Salah satu kegiatan menarik dalam peringatan Harganas ini adalah ekspedisi pendakian dan pengibaran bendera Harganas di puncak Gunung Ciremai. Tim ekspedisi terdiri dari 12 orang dan dipimpin oleh Sekretaris DPPKBP3A, Alfalah Shiddieqy.
Anggota tim ekspedisi berasal dari Saka Kencana dan Forum Genre Jawa Barat. Gunung Ciremai dipilih sebagai lokasi pengibaran bendera Harganas karena merupakan gunung dengan puncak tertinggi di Jawa Barat, dengan ketinggian mencapai 3.078 meter di atas permukaan laut.
Melibatkan remaja dalam kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman sejak dini mengenai pentingnya menjaga kesehatan reproduksi dan gizi agar saat menikah mereka siap memiliki anak yang sehat dengan orangtua yang juga sehat.
Kepala DPPKBP3A Kabupaten Kuningan, Trisman Supriatna, menjelaskan data SSGI (Survei Sosial Ekonomi Nasional) tahun 2022 menunjukkan adanya peningkatan prevalensi stunting di Kabupaten Kuningan sebesar 19,4%.