“Berbarengan dengan edukasi wasit, juga akan order dengan Video Operation Room (VOR) yang alatnya VAR itu di dalam ruangan. Itu berjalan paralel sebetulnya. Ada penyesuaian tentunya,” katanya.
“Semua stadion yang akan digunakan harus dites oleh FIFA, kaitannya dengan alat tadi. Perlu disampaikan juga dalam VAR, ada dua metode sentralisasi dan desentralisasi,” ucap Asep.
Untuk Liga 1 musim ini akan menggunakan metode desentralisasi, yang berarti setiap stadion akan memiliki VOR sebagai basis pengamatan penggunaan VAR.
Baca Juga:2 Kloter Jemaah Haji Jawa Barat akan Mendarat Besok, Berasal dari Garut dan CianjurCara Pakai Air Mawar dengan Baking Soda, Jerawat Auto Nyingkir, Cukup Oleskan 1 Menit Wajah Langsung Glowing
“Contohnya, sentralisasi (VOR) di Jakarta, pertandingannya di Bali. Begitu ada ceking kirim sinyal ke Jakarta untuk dicek di VOR. Awalnya memang kita ingin seperti itu,” tutur Asep.
“Cukup empat seperti Thailand. Tetapi mengingat internet sampai 2500 mbps lebih, kita akhirnya memutuskan desentralisasi. Makanya masing-masing venue akan ada VOR,” pungkasnya.
Demikian informasi terkait PT LIB yang akan menyelenggarakan pelatihan VAR bagi wasit Liga 1. (*)