RADARCIREBON.ID PALESTINA – Pasukan Israel telah menghancurkan bangunan Palestina di Kota Hebron di wilayah pendudukan Tepi Barat pada Minggu (9/7), demikian disampaikan oleh pegiat HAM setempat. Bangunan yang menjadi target penghancuran adalah sebuah gedung yang dibangun pada tahun 1967 dan digunakan sebagai pemberhentian bus.
“Sebuah gedung yang dibangun pada 1967 dan yang digunakan sebagai pemberhentian bus dihancurkan pasukan Israel,” kata koordinator Asosiasi Pembela HAM di Hebron Imad Abu Shamsiyya kepada Anadolu.
Koordinator Asosiasi Pembela HAM di Hebron, Imad Abu Shamsiyya, menyatakan bahwa bangunan tersebut telah disita oleh militer Israel untuk tujuan militer pada tahun 1980.
Baca Juga:Bonus Demografi Bisa Menjadi Malapetaka Jika Usia Produktif Tidak Produktif, Faktanya Lebih Dari 25 Persen Pemuda MenganggurEvaluasi Regulasi PPDB 2023, Ada Sekolah Setiap Tahun Kuota Tidak Terpenuhi
Pada tahun 2018, militer Israel memutuskan untuk menyerahkan bangunan Palestina tersebut kepada pemukim. Rencananya, para pemukim akan membangun 32 unit pemukiman dan taman bermain anak-anak di atas puing-puing bangunan yang dihancurkan ini. Hingga saat ini, otoritas Israel belum memberikan komentar mengenai laporan tersebut.
Lokasi bangunan yang dihancurkan berjarak beberapa ratus meter dari Masjid Ibrahimi di Kota Tua Hebron, yang saat ini berada di bawah kendali Israel. Menurut Kesepakatan Hebron yang ditandatangani antara Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan Israel pada tahun 1997, Hebron dibagi menjadi dua wilayah: H1 yang berada di bawah kekuasaan Palestina dan H2 yang berada di bawah kekuasaan Israel. Sekitar 20 persen dari total luas Kota Hebron diperkirakan berada di wilayah H2.
Sebelumnya, pada Kamis (6/7) sore, pemukim Israel melakukan serangan terhadap warga Palestina dan properti mereka di berbagai wilayah pendudukan Tepi Barat. Kelompok pemukim yang dikawal oleh pasukan Israel melempari mobil warga Palestina dengan batu dekat desa Ein al-Beida di Tepi Barat timur.
Kejadian serupa juga dilaporkan di Kota Tulkarem barat di Tepi Barat utara, yang mengakibatkan banyak mobil warga Palestina mengalami kerusakan. Selain itu, Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan bahwa seorang bayi yang sudah terluka menjadi korban serangan tersebut ketika ambulans yang mengangkutnya ke rumah sakit diserang oleh para pemukim. Serangan lainnya juga terjadi di sejumlah daerah dekat Kota Nablus dan Salfit di Tepi Barat utara, di mana para pemukim menembaki warga Palestina dan properti mereka tanpa melaporkan adanya korban luka.