Beda, kan, dengan beras asli yang mudah menyerap air, ketika ditanak akan keras tapi kelembutan masih ada. Nah bagaimana dengan rasa? Beras asli, kan, mengandung glukosa, maka rasanya manis merata.
Sementara beras plastik ketika di makan rasanya hambar dan tawar. Begitu juga aromanya, beras asli aromanya khas yang harus yang berasal dari glukosa alami, sementara beras plastik aroma kimianya yang sangit sangat terasa.
Nasi atau Rice merupakan nama internasional yang diambil dari bahasa Inggris sebenarnya diadopsi dari bahasa Perancis yaitu “Riz” yang merupakan turunan Bahasa Latin Oriza. Sedangkan menurut kamus bahasa Indonesia Nasi adalah makanan pokok yang berhubungan dengan beras dan padi.
Baca Juga:Cara Bikin Puding Mawar Kaca Cup Secara Sederhana Dan Bisa Di Praktekan Sama KamuCara Memasak Nasi Yang Enak Saat Kita Mendaki Gunung Begini Caranya ??
Istilah nama “Padi” lebih mengarah ke tanaman dengan nama ilmiah Oryza sedangkan kata “Beras” digunakan untuk padi yang kulitnya telah dikupas, sedangkan kata “Nasi” digunakan untuk beras yang telah di masak.
Nasi putih tinggi akan karbohidrat di mana nutrisi ini adalah nutrisi yang tercepat untuk diubah menjadi energi. Sedangkan kandungan asam amino dalam nasi putih berfungsi untuk meningkatkan pertumbuhan otot sehingga nasi putih biasanya di jadikan pilihan bagi seorang vegetarian yang ingin meningkatkan massa otot.
Kandungan serat yang tidak terlalu tinggi pada nasi putih bisa menjadi obat alami untuk mengatasi gangguan pencernaan seperti radang usus besar, diare dan morning sickness. Nasi putih juga bisa mempercepat pembentukan urin sehingga dengan kata lain nasi putih termasuk diuretik. Selain itu bermanfaat sebagai anti-inflamasi serta mengandung mineral mangan yang berfungsi untuk menjaga kekebalan tubuh dan zat gizi thiamin yang bermanfaat untuk meningkatkan fungsi kognitif.
ada efek samping yang di timbulkan dari kekurangan nutrisi pada nasi adalah kerusakan pada rambut. Untuk mencegah hal itu, berikut ini adalah cara-cara membedakan beras asli dan palsu :
- Rendam beras tersebut. Jika beras asli, airnya akan berubah lebih putih, sedangkan beras plastik hasilnya tidak akan menyatu dan airnya tidak akan berubah menjadi putih.
- Lakukan pengujian dengan menumbuk. Kalau butirannya akan berubah menjadi bubuk seperti tepung, itu asli. Hal itu disebabkan karena adanya kandungan karbohidrat di dalamnya, apabila beras dari bahan sintetis maka sudah pasti tidak akan mengalami keadaan yang sama melainkan hanya akan penyok atau pun patah. Ini bisa anda lakukan hanya dengan menggunakan batu biasa.
- Buktikan dengan dibakar. Dengan dibakar berasnya berubah menjadi abu maka itu bisa dipastikan sebagai beras betulan, tetapi jika ia terlihat meleleh, menggumpal dan menyatu layaknya plastik yang dibakar maka sudah pasti ia adalah beras plastik. Selain itu, jika memang betul dari plastik maka ia akan lebih lama terbakar dan terlihat menghitam.
- Bedakan dengan di gigit, jika telah digigit dan tidak hancur menjadi tepung, melainkan malah penyok atau susah rusak maka itu semua dari plastik.
- Mengetahui dari warnanya, bagian tengahnya biasanya terlihat ada warna putih kecil (bukan bening), beda dengan beras plastik dimana ia akan tampak putih bersih dan tidak ada cacat sama sekali karena di buat dari mesin pengolah limbah plastik, pastinya menggunakan standar yang sama dari semua butirannya.
- Coba pegang butirannya, bagian tengahnya biasanya terlihat ada warna putih kecil (bukan bening), beda dengan beras plastik dimana ia akan tampak putih bersih dan tidak ada cacat sama sekali.
- Perhatikan bagian luar berasnya, dengan melihat apakah ada semacam balutan seperti tepung tapi agak tipis, jika ada maka bisa jadi itu asli, tetapi lain lagi masalahnya kalau dicampur atau dioplos. Cara lainnya, yakni dengan mengambil segenggam beras kemudian perhatikan apakah ada semacam tepung yang menempel di tangan setelah berasnya di simpan.