RADARCIREBON.ID- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengundang Dzaki Wardana untuk membagikan ceritanya selama mengikuti Trans Am Bike Race (TABR) di acara The Weekly Brief with Sandi Uno.
Acara itu digelar di Gedung Sapta Peson Kemenparekraf, Senin 17 Juli 2023. Dzaki merupakan menjadi orang pertama di Asia Tenggara yang berhasil menuntaskan tantangan TABR.
Bukan hanya finis, cyclist asal Tangerang, Banten, itu bahkan masuk Top 5. Finis di posisi kelima dari 46 peserta yang terpilih.
Baca Juga:Usulan Ali Bin Abi Thalib yang DITERIMA, Ini Sejarah Tahun Baru Islam21 Kumpulan Pantun dan Ucapan Tahun Baru Islam 1445 H, Cocok Kirim ke Sahabat atau Update Status Medsos
Dzaki berhasil menaklukkan rute TABR sejauh 6.720 km, yang membelah bagian tengah Amerika Serikat, dalam waktu 20 hari, 18 jam, dan 15 menit. Rata-rata Dzaki gowes sejauh 323 km per hari.
“Pengalaman yang menakjubkan, Pak Menteri. Apalagi sebelumnya saya belum pernah ke Amerika. Saya datang dengan dukungan brand Indonesia untuk mencoba seperti apa sih Amerika. Modal nekat, bismillah, kita tuntaskan tantangan dan mengibarkan Merah Putih di garis finis,” cerita Dzaki.
Mendengar penjelasan langsung dari Dzaki, Sandi terlihat takjub. Apalagi sepanjang menuntaskan rute, Dzaki kerap menghadapi berbagai macam cuaca dan medan ekstrem.
Yang lebih membuat Sandi makin terkesan adalah sepanjang perjalanan Dzaki menggunakan produk-produk lokal. Sepeda menggunakan Wdnsdy Journey KS.
Apparel-nya menggunakan SUB Jersey. Urusan suplemen, Dzaki hanya menggunakan produk lokal yakni Antangin, Herba Mojo, dan Strive.
“Luar biasa bersepeda di Amerika hampir 7.000 km menggunakan sepeda Indonesia,” kata Sandi.
Sandi sempat meminta penjelasan dari CEO sekaligus founder Wdnsdy Bike, Azrul Ananda mengenai sepeda yang dipakai Dzaki.
Baca Juga:SUDAH TERJAWAB! Libur Tahun Baru Islam 1445 H dan Cuti Bersama 2023, Simak PenjelasannyaNasib BRT Cirebon dari Tahun ke Tahun, Juli Ini Coba Koridor 2, Tarif Pelajar Rp3.500, Umum Rp5.000
Azrul menjelaskan sejak awal ia dan partner-nya di Wdnsdy, John Boemihardjo memang ingin membuat sepeda Indonesia yang disiapkan untuk high performance.
“Awalnya kami degdegan juga ketika mensupport Dzaki ini. Karena Dzaki tidak akan bisa finis kalau equipment-nay failed,” kata Azrul.
Ia merasa beruntung akhirnya sepeda yang dipakai Dzaki bisa membantu menuntaskan tantangan dalam berbagai medan dan cuaca.