RADARCIREBON.ID – Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Mesir Lutfi Rauf, menyambut peluang besar impor produk halal Indonesia di pasar Mesir. Meskipun kondisi ekonomi global penuh tantangan dan terpengaruh oleh inflasi, Dubes Lutfi meyakini bahwa selalu ada peluang dalam setiap kondisi.
Hal ini diungkapkannya saat mengunjungi pergudangan Fayomei for Import & Export di Kota Fashn, Provinsi Bani Suef, pada hari Sabtu (15/7/2023).
Dubes Lutfi menjelaskan bahwa KBRI Kairo berupaya menghilangkan hambatan perdagangan untuk memfasilitasi impor produk-produk Indonesia ke Mesir. Salah satunya adalah melalui pengaktifan skema imbal dagang antara kedua negara. KBRI juga membantu importir Mesir mencari pasar untuk produk ekspor mereka sehingga menciptakan peluang penawaran yang baik.
Baca Juga:Peringatan Hari Koperasi Ke 76: Dorong Pertumbuhan UMKM Agar Berdaya SaingWarga Antusias Menonton Film Hasil Karya Remaja Kuningan
Selama kunjungan tersebut, Fayomei for Import & Export diwakili oleh Direktur Mahmoud Taha Fayoumei, Manager Marketing Mostafa, dan akuntan Yahya. Dubes Lutfi didampingi Atase Perdagangan M Syahran Bhakti dalam kunjungannya.
Direktur Mahmoud Fayoumei menyebutkan bahwa produk makanan olahan halal seperti ikan sarden kaleng, tuna kaleng, bubuk kakao, kelapa parut, dan shortening (lemak yang banyak digunakan untuk membuat roti dan kue) merupakan produk yang diimpor dari Indonesia. Fayomei juga menjadi agen resmi Afia International Co untuk Provinsi Bani Suef dan Provinsi Elmenia yang mengimpor minyak sawit refined palm oil dari Indonesia.
Mesir Mengimpor Makanan Olahan
Ia menyebut bahwa pada awalnya, mereka hanya mengimpor dua kontainer produk halal dari luar negeri pada tahun 2004, namun jumlahnya meningkat menjadi 400 kontainer pada tahun 2022 dengan berbagai produk makanan olahan yang diimpor dari Indonesia, Thailand, dan Vietnam.
Selain itu, mereka juga mengekspor bawang putih, bawang merah, serta produk tuna kaleng dan sarden kaleng yang diimpor dari Indonesia ke beberapa negara tetangga Mesir.
Dalam kesempatan tersebut, Atase Perdagangan RI Syahran Bhakti menekankan bahwa dengan populasi Mesir yang mencapai 110 juta jiwa, pasar ini menjadi potensial bagi produk perikanan dan hasil laut Indonesia. Ia berharap adanya kerja sama yang lebih luas antara pelaku usaha Indonesia dan Mesir.