Cara Membuat Kue Wajik Yang Enak Dan Manis Cocok Untuk Keluarga

CARA BUAT KUE WAJIK, KUE LEGEND MERAKYAT
CARA BUAT KUE WAJIK, KUE LEGEND MERAKYAT
0 Komentar

Selain itu, daun pandan juga kerap di tambahkan sebagai pemberi aroma dan pewarna alami wajik. Dengan segala kelebihan itu, kue wajik cocok juga sebagai kudapan awal saat hari besar seperti nikahan atau yang lainya.

Tidak hanya memiliki rasa yang manis, kue wajik juga memiliki makna yang mendalam. Kue ini banyak dibuat untuk acara-acara khusus, seperti pernikahan. Teksturnya yang lengket melambangkan harapan agar pengantin selalu bersama dan lengket hingga kakek nenek.

Kue wajik juga mengandung pesan agar pengantin selalu sabar dalam membangun dan mengarungi bahtera rumah tangga. Dengan demikian, mereka bisa mendapatkan hasil akhir yang manis.

Ini adalah cara membuat kue wajik yang enak buat anda :

Cara Membuat :

Bahan :

Baca Juga:Inilah Manfaat Kayu Secang Yang Belum Anda Tahu Bagi Kesehatan Tubuh ??Berburu 11 Makanan Anak SD Di Tahun 2023

– 500 g beras ketan putih, cuci bersih, rendam 3 jam, tiriskan.
– 50 ml air
– 300 ml santan kental dari 1 butir kelapa (saya menggunakan santan kara)
– 200 g gula merah, sisir, masak dengan 50 ml air hingga kental, saring.
– 40 g gula pasir
– 3 lembar daun pandan, cuci bersih
– 1 sdt garam

Cara Buat :

4. Taruh ketan dalam loyang yang sudah di olesi sedikit minyak. Ratakan permukaannya dengan bantuan plastik yang juga diolesi sedikit minyak. Biarkan dingin.

5 . Potong-potong berbentuk wajik.

Tips :

1. Bila Anda ingin wajik anda lebih manis, tambahkan gula, karena wajik dengan ukuran gula dalam resep ini tidak manis sekali.
2. Gula pasir penting untuk membuat warna wajik lebih gelap karena efek karamelisasi.

Kegunaan Wajik :

Wajik biasa digunakan untuk acara hajatan seperti, acara pernikahan, upacara adat, syukuran, bisa juga untuk dijadikan oleh-oleh ketika berkunjung ke suatu tempat (hajatan, acara adat, nikahan) dan lain sebagainya, untuk dijadikan bahan penelitian / metode / inovasi kuliner dan lain sebagainya; selain kita melestarikan budaya agar tetap eksis, bisa menjadi model untuk kita ber-inovasi di masa mendatang.

0 Komentar