Akhirnya, aktivitas Mother Bank tidak hanya berkutat pada masalah keuangan. Di luar itu, mereka juga memunculkan potensi di bidang seni.
“Salah satu aktivitas keluaran dari Mother Bank adalah sebuah kelompok musik, yang para nasabah adalah personilnya,” terang Ismail.
“Menggunakan musik keramik yang dikenalkan oleh Jatiwangi art Factory (JaF), yang saat ini sudah menjadi musik tradisi di Jatiwangi,” beber Ismail.
Baca Juga:Resep Tekwan Ikan Lezat Khas Palembang, Masak Yuk! Cara Buatnya Mudah, Ada di SiniMother Bank, Girl Band Majalengka yang Berawal dari Ibu-ibu yang Terlilit Pinjaman Bank Emok atau Bank Keliling
“Kelompok musik ini menyampaikan pengalaman para nasabah sebagai perempuan yang hidup di tengah perubahan lansekap wilayah Jatiwangi menuju wilayah industri manufaktur terbesar di Pulau Jawa,” sambung Ismail.
Setalah berjalan sekitar tiga tahun, kini kelompok emak-emak ini sukses merilis album perdana; Tanggung Rentang yang memiliki arti Ditanggung Bersama.
Album tersebut merupakan ungkapan mereka terhadap kondisi lingkungan dan pengalaman yang mereka hadapi sehari-hari.
“Album ini membagikan pengalaman para perempuan sebagai nasabah bank keliling yang hidup bertahan dengan gali lubang tutup lubang. Menyaksikan bagaimana lahan persawahan secara perlahan berubah menjadi pabrik-pabrik,” jelas Ismail.
Salah satu lagu dalam album Mother Bank berjudul Jalan-Jalan. Dari lirik yang ada di lagu ini, pendengar seakan-akan diajak bagaimana rasanya hidup di tengah kejaran utang yang harus dibayar setiap hari. Bahkan, momen liburan pun masih harus memikirkan utang dan tagihan. (bae)