Posisi keuangan XL Axiata sehat per akhir Juni 2023, utang kotor tercatat di angka Rp 9,97 triliun, dengan rasio gearing net debt to EBITDA (termasuk finance lease) sebesar 2,67x. Utang bersih tercatat sebesar Rp 8,4 triliun.
XL Axiata tidak memiliki utang berdenominasi USD. Sebesar 39% dari pinjaman yang ada saat ini memiliki suku bunga mengambang (floating) dan 61% memiliki suku bunga tetap. Free Cash Flow (FCF) berada pada tingkat yang sehat, dengan peningkatan sebesar 44%, menjadi Rp 4,50 triliun.
Terus Memimpin di Layanan FMC
Sejak dua tahun terakhir, XL Axiata telah mencanangkan visi sebagai “Operator Konvergensi Terdepan di Indonesia” (Leading Converged Operator in Indonesia). Untuk mewujudkan visi tersebut XL Axiata juga terus berupaya keras membangun fondasi yang kuat melalui organisasi yang juga terkonvergensi, demikian juga pada IT, jaringan, hingga distribusi.
Baca Juga:Begini Cara yang Benar Menggunakan Air Mawar Viva dan Fair n Lovely, Krim Pemutih Wajah yang Paling Mudah dan Murah, Dipakai Malam Hari Bangun-bangun Wajah GlowingBerikut Cara yang Benar Memakai Krim Kelly untuk Memutihkan Wajah ! 100% Kulit Wajah Jadi Putih Glowing Seperti Artis Korea, Simpel dan Gak Ribet
Hasilnya, saat ini semua aspek tersebut sudah terkonvergensi, dan menempatkan XL Axiata terus menjadi yang terdepan di bisnis baru ini.
Pembangunan fondasi yang kuat tersebut juga diimplementasikan melalui pembentukan entitas Serve Co dan Fiber Co. XL Axiata akan menjalankan tugas sebagai Serve Co yang akan menangani semua layanan FMC dan FBB. Link Net akan menjalankan tugas Fiber Co dengan menyediakan jaringan fiber sebagai penopang kedua layanan tersebut.