Dengan demikian, petani garam bisa memiliki margin yang layak dan termotivasi untuk memproduksi garam yang berkualitas.
“Harga garam krosok kerap tak menentu. Kadang meroket tinggi, tapi lebih seringnya anjlok seperti saat panen raya berlangsung atau kala garam impor masuk pasaran. Makanya perlu kebijakan dari pemerintah soal HET garam rakyat agar petani tidak menderita secara ekonomi,” terangnya.
Hal senada dikatakna petani garam lainnya, Wendi. Menurutnya, terkait anjloknya harga garam dialami oleh sejumlah petani garam yang ada di wilayah Kecamatan Losarang. Jatuhnya harga garam sudah berlangsung baru bulan-bulan ini.
Baca Juga:Gebyar Kemerdekaan 2023, Tambah Daya Listrik PLN Cuma Rp170.845, Begini CaranyaBisa Nempel di Bibir hingga 12 Jam, Inilah 7 Lipstik Wardah Tahan Lama dan Anti Luntur untuk Penampilan Mempesona Seharian
“Harga garam memang jatuh di tingkatan petani. Ini sudah berlangsung sejak bulan-bulan ini. Sementara produksi garam di Kecamatan Losarang juga turun drastis,” jelas Wendi.
Harga garam yang rendah ini, menurutnya, tidak sebanding dengan proses produksi garam yang dilakukan oleh petani.
Untuk itu, Wendi mendesak kepada pihak terkait untuk segera membantu petani garam di Kabupaten Indramayu.
“Yang jelas harus ada regulasi harga dari pemerintah. Agar petani garam di Indramayu tak menjerit seperti sekarang ini,” pungkasnya. (kho/oni)