RADARCIREBON.ID– Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyebut Presiden Jokowi batuk 4 minggu karena udara buruk Jakarta.
Menurut Sandiaga Uno, dampak polusi udara Jakarta dan sekitarnya semakin mengkhawatirkan dalam beberapa pekan terakhir.
Dampaknya, tentu pada kesehatan manusia. Di mana, salah satunya Presiden Jokowi batuk hingga hampir 4 pekan lamanya.
Baca Juga:Termasuk Ibu Iriana Joko Widodo dan Ibu Wury Estu Handayani Ma’ruf Amin, Inilah Daftar Lengkap 18 Tokoh Penerima Tanda Kehormatan18 Tokoh Terima Tanda Kehormatan dari Presiden Jokowi, Salah Satunya Ibu Iriana
“Presiden Jokowi minta dalam waktu satu minggu ini ada langkah konkret,” kata Sandiaga Uno di Istana Negara, Jakarta, Senin 14 Agustus 2023.
“Karena Presiden sendiri sudah batuk katanya sudah hampir 4 minggu,” sambung Sandiaga Uno.
Ia mengatakan Presiden Jokowi sebelumnya belum pernah merasakan seperti ini.
“Beliau belum pernah merasakan seperti ini dan kemungkinan, dokter menyampaikan, ada kontribusi daripada udara yang tidak sehat dan kualitasnya buruk,” terang Sandiaga Uno.
Menurutnya, udara buruk di Jakarta dan sekitarnya atau Jbodetabek berdampak pada event atau wisata olahraga.
Sandiaga Uno melanjutkan, banyak calon peserta sport tourism atau wisata berbasis olahraga mempertimbangkan udara buruk di kawasan Jabodetabek.
“Jika tidak ditangani dengan baik, ini akan berdampak buruk terhadap reputasi maupun juga penyelenggaraan event tersebut,” ucapnya.
“Akhirnya berdampak juga pada penurunan minat untuk berwisata terutama di wilayah Jakarta yang tetap menjadi gerbang wisatawan nomor dua setelah Bali dan Kepri, tiga teratas untuk kunjungan wisatawan mancanegara,” tandasnya di PMJ News.
Baca Juga:TERBARU! Pendaftaran Seleksi CPNS 17 September 2023, Ini Tahapan Resmi dari Pemerintah SIAP-SIAP NIH, Warga Bisa Ikut Langsung HUT RI di Monas, Ada Kirab Bendera Pusaka
Sementara itu, Presiden Joko Widodo sudah berencana melakukan hybrid working di wilayah DKI Jakarta. Kata Kepala Negara, hybrid working menjadi salah satu strategi jangka pendek untuk mengurangi polusi udara di Jakarta.
Ia memberi sinyal total pekerja yang bekerja dari rumah berkisar 25% sampai 75%. Tapi, tambahnya, besaran pekerja yang bekerja dari rumah akan ditentukan dalam rapat terbatas selanjutnya.