RADARCIREBON.ID – Program Kemandirian Pesantren memiliki visi terwujudnya pesantren yang memiliki sumberdaya ekonomi yang kuat dan berkelanjutan, sehingga dapat menjalankan fungsi pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat dengan optimal.
Program Kemandirian Pesantren mulai digulirkan Kementerian Agama pada tahun 2021 dengan sasaran awal penerima bantuan inkubasi sebanyak 105 pesantren. Kemudian pada tahun 2022, naik menjadi 504 Pesantren yang menjadi penerima.
Dan tahun 2023 atau yang sedang berjalan sekarang, ada 1.470 pesantren yang dibantu dalam pengembangan bisnisnya.
Baca Juga:60 Anggota Banser Kabupaten Kuningan Ikut Diklatsar, Penting Guna Meningkatkan KualitasBawaslu Kabupaten Kuningan Apel Siaga Siap Awasi Pemilu 2024, Bacaleg Wajib Tahu Aturan Kampanye
“Jadi, jika ditotal dari tahun 2021 hingga 2023 sudah ada 2.079 pesantren yang menerima bantuan inkubasi bisnis,” ujar Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki mewakili Menag Yaqut Cholil Qoumas saat menutup Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Ikatan Pesantren Indonesia (IPI) 2023 di Surabaya.
Kemandirian pesantren secara ekonomi merupakan mandat Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren.
Gus Saiful menegaskan Program Kemandirian Pesantren Kementerian Agama tidak hanya sekadar memberikan bantuan, melainkan juga memberikan pendidikan dan pelatihan dalam pengelolaan bisnis, mulai dari perencanaan bisnis, keuangan, branding, manajemen, dan hingga pengembangan bisnis.
“Kemandirian Pesantren merupakan salah satu program prioritas Kementerian Agama dibawah kepemimpinan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Program ini juga instruksi langsung dari Presiden Joko Widodo kepada Menteri Agama,” ujar Gus Saiful, Minggu (13/8/2023).
Sejalan dengan itu, Rakernas IPI 2023 mengusung tema Berbenah Organisasi di Tahun 2023, Menuju Kemandirian Pesantren Indonesia yang Bermartabat.
Gus Saiful pun mengimbau kepada pimpinan pondok pesantren yang tergabung dalam IPI untuk mengenali potensi bisnis pesantren masing-masing dan bersinergi dengan Kemenag lewat program Kemandirian Pesantren.
Ia juvga  mengajak pimpinan dan pengelola pondok pesantren untuk membangun mindset akan pentingnya pengembangan ekonomi di pesantren. Salah satunya membangun rencana bisnis atau business plan dengan melihat peluang yang ada untuk dijadikan landasan dalam menjalankan bisnis.
Baca Juga:9 Aroma Parfum untuk Remaja yang Cocok untuk Mengekresikan Diri dengan Aroma Kuat Sepanjang HariCara Memakai Air Mawar untuk Kulit yang Lebih Lembut dan Sehat, Kaya Vitamin dan Antioksidan Â
Program Kemandirian Pesantren, Berikut Ini Pesantren yang Mandiri
Saat ini lanjut Gus Saiful, sudah banyak pesantren yang mandiri, diantaranya Pesantren Sidogiri yang berkembang dalam bidang minimarketnya. Ada Al-Ittifaq Bandung dengan bisnis dalam bidang pertanian begitu juga Al-Muttaqien Balikpapan dalam bidang laundry dan jasa konstruksi.