RADARCIREBON.ID JAKARTA – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) secara resmi akan mengumumkan tindakan sanksi terhadap salah satu kadernya, Budiman Sudjatmiko, hari ini Senin (21/8). Hal ini disebabkan karena Budiman secara terbuka mendukung Prabowo Subianto, bakal calon presiden dari partai lain.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) III Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Kalimantan Timur di Balikpapan, menyatakan bahwa partai tidak mentolerir tindakan indisipliner dari setiap kader. Partai akan mengambil tindakan tegas terkait hal ini, dengan opsi bagi Budiman Sudjatmiko untuk mengundurkan diri atau menerima sanksi pemecatan. Pengumuman ini akan dilakukan oleh Ketua DPP Bidang Kehormatan PDIP, Komarudin Watubun.
Hasto juga menekankan bahwa PDIP selalu mengedepankan etika politik dalam merekrut kader. Setiap kader PDIP dipilih berdasarkan kesukarelaan mereka untuk bergabung dengan partai, bukan karena iming-iming dari pihak lain.
Baca Juga:Mantan Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Dibebaskan dari Tuduhan Korupsi Sebesar RM 232,5 JutaPresiden Joe Biden Mengucapkan Selamat HUT Ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia Melalui Kedutaan Besar
Meskipun Budiman mengumumkan dukungannya terhadap Prabowo saat masih menjadi kader PDIP, Hasto yakin PDIP tetap solid dalam mendukung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden. Ganjar juga mendapatkan dukungan dari partai-partai lain seperti PPP, Perindo, dan Hanura.
Seperti dilansir Antara, pada acara relawan Prabowo-Budiman (Prabu) Bersatu di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (18/8), Budiman Sudjatmiko mengumumkan dukungannya terhadap Prabowo Subianto. Budiman saat itu masih merupakan kader PDIP, sedangkan Prabowo diusung oleh Partai Gerindra, PKB, Golkar, PAN, dan Partai Bulan Bintang (PBB).
Gerindra Terbuka Menerima Budiman Sudjatmiko
Sementara itu, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, mengungkapkan bahwa partainya terbuka untuk menerima siapa pun menjadi kader, termasuk Budiman Sudjatmiko dari PDIP.
Ahmad Muzani menyatakan hal tersebut sebagai respons terhadap pertanyaan wartawan mengenai pengumuman Budiman yang siap menerima sanksi dari PDIP setelah mendukung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden.
“Mengenai masalah ini, Gerindra adalah partai yang terbuka dan siap menerima siapa pun,” kata Muzani kepada wartawan usai pertemuan dengan Partai Gelora Indonesia di Jakarta, Sabtu (19/8).
Muzani menegaskan bahwa Partai Gerindra akan menerima siapa pun sebagai kader, dengan catatan bahwa orang tersebut harus bersedia menerima semua keputusan partai.