RADARCIREBON.ID-Kawasan Rebana di Jawa Barat yang meliputi Kabupaten Majalengka, Subang, Indramayu, Cirebon, dan Sumedang. Merupakan kawasan metropolitan yang akan diproyeksikan menjadi motor penggerak ekonomi sekaligus ladang investasi di Jawa Barat (Jabar) khsususnya Jawa Barat Bagian Utara.
Ini semua merupakan gagasan cemerlang yang sedang dikembangkan hingga kini oleh Kang Emil (Ridwan Kamil), sapaan akrab Gubernur Jawa Barat, yang Ia jelaskan dalam acara yang mengangkat tema ‘Transformasi Media untuk Bangkit Bersama’.Minggu, 20 Agustus 2023 di Masjid Raya Aljabbar
Menurutnya kawasan Jawa Barat bagian utara merupakan kawasan yang reel untuk dibangun dan dikembangkan sebagai kawasan metropolitan terpadu, dan ini semua merupakan restart refleksi dari kawasan Peruntukan Industri (KPI) yang telah ada.
Baca Juga:Berikut Ini 5 Manfaaat Masker Kopi Untuk Muka Yang Bikin Wajah Putih 3 X Lipat dan Perhatikan Langkah Pembuatannya!Ini Baru TOP Cara Mencerahkan Kulit Wajah 100 % Bebas Noda Dengan Masker Lidah Buaya + Bahan Alami Ini. Simak Cara dan Penggunaannya!
“Itu kritik saya. Akibatnya, tidak ada alun-alunnya, tidak ada ruang istirahat, tidak ada ruang keluarga, ruang bermain. Semua kerja. Hidup tidak boleh begitu. Hidup harus seimbang antara kerja, tempat tinggal dan rekreasi,” ucapnya.
Di Rebana ini, Kang Emil merencanakan agar pabrik atau tempat kerja harus berdekatan dengan rumah susun, masyarakat Jawa Barat harus lebih maju dan ini yang ia harapkan ke depan jika ia kembali dipercaya memimpin Jawa Barat kembali.
Ia lanjut menjelaskan bahwa Kawasan Rebana sebagai primadona diproyeksikan sebagai kota metropolitan ketiga di Jawa Barat setelah Bogor, Depok, Bekasi dan Bandung Raya. Rebana diharapakan akan menjadi wilayah regional paling lengkap di Indonesia. Total kawasannya mencakup 43.913 hektar.
Dimana di dalamnya terdapat Pelabuhan Internasional Patimban Subang sebagai pintu penggerak ekonomi skala regional di Jawa Barat yang juga berdekatan dengan Bandara Internasional Kertajati, direncanakan akan berfungsi tidak hanya mengangkut penumpang dan kargo, tapi juga difungsikan sebagai bandar udara tempat perawatan pesawat atau Maintenance, Repair, Overhaul (MRO).