RADARCIREBON.ID KUNINGAN – Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan, Indra Bayu menjelaskan, kebakaran hutan dan lahan Taman Nasional Gunung Ciremai (Karhutla TNGC) sudah bisa dikendalikan. Petugas gabungan saat ini tengah melakukan mop up (pendinginan) di sejumlah titik.
“Terkait kondisi terkini, kami mendapatkan informasi, kondisi sudah mulai kondusif, sekarang sedang melakukan mop up,” ujar Indra Bayu.
Menurutnya, luas wilayah yang terdampak Karhutla TNGC diperkirakan lebih dari 102 hektare. “Perkembangan terakhir dalam beberapa waktu ke belakang, yang pasti terdampak itu di atas 100 hektare, kemungkinan akan 102 hektare lebih,” katanya.
Baca Juga:SEGERA DAFTAR! Dibuka Pendaftaran Calon Direktur PAM Tirta Kamuning Kabupten Kuningan periode 2023-2028Sudah 3 Hari TNGC Kebakaran, Bupati Kuningan: Harus Dipadamkan Menggunakan Heli Water Booming
Indra memaparkan, dari lima titik api, saat ini petugas gabungan tengah fokus pada titik api di areal Blok Karang Dinding.
“Yang sampai hari ini yang menjadi perhatian kita di titik Karang Dinding, Cileutik, dan Panjakroma, dari semula ada lima titik, sekarang mengkerucut di sekitar area Karang Dinding,” paparnya.
Sejak musim kemarau melanda Kuningan, BPBD Kabupaten Kuningan telah menaikan status menjadi siaga kekeringan dan karhutla TNGC.
“Kita dari awal sudah menetapkan status siaga kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan, dengan modal itu aja langkah-langkah strategis sudah bisa dilaksanakan,” ucapnya.
“Untuk menetapkan tanggap darurat melihat situasi dan kondisi juga, kalau dalam waktu satu, dua, tiga hari maksimal, saya pikir cukup dengan status siaga,” jelasnya.
Diketahui, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC), pada Jumat (25/8/2023) sekitar pukul 10.30 WIB. Titik awal api terjadi di kawasan Talaga Bogo, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Kencangnya angin dan sulitnya akses menuju lokasi titik api, mengakibatkan api merambat ke kawasan hutan lainnya yang ada di TNGC.