RADARCIREBON.ID KUNINGAN – Kawasan wisata sejarah Gedung Naskah Linggarjati menjadi saksi kemenangan Kampus UMKM Kuningan dalam ajang Lomba Ngakeul di Hawu 2023 yang digelar oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan. Acara tersebut bertujuan untuk mempromosikan dan melestarikan tradisi memasak nasi secara tradisional dengan menggunakan alat-alat memasak tradisional seperti kayu bakar, hawu (tungku), seeng, aseupan, dan lainnya.
Tim Ngakeul dari Kampus UMKM Kuningan berhasil meraih prestasi gemilang dalam lomba tersebut. Ketua kelompok, Titin Sartini, merasa sangat bangga dengan pencapaian timnya. Ia menyadari bahwa acara semacam ini sangat penting untuk melestarikan dan menjaga tradisi budaya dalam hal memasak. Baginya, Ngakeul adalah bagian tak terpisahkan dari identitas masyarakat Kuningan.
Titin berpendapat bahwa kegiatan yang mengangkat kearifan lokal seperti ini harus lebih sering diselenggarakan. Meskipun hidup di era modern, kita harus tetap menghargai dan menjaga tradisi tersebut. Ini bukan berarti menentang modernisasi, tetapi lebih kepada bagaimana kita bisa menggabungkan nilai-nilai tradisional dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga:Penghargaan Juara Karnaval Mobil Hias Menyambut Hari Jadi Ks-525 Kuningan, Sukses bagi Pemenang!13 Daerah di Jabar Krisis Kekeringan, Warga Pulau Jawa Kesulitan Air Bersih tapi di Pulau Sumatera Curah Hujan Tinggi
Sebagai pelaku UMKM, Titin menjelaskan bahwa di tengah kemajuan industri modern, masih ada pelaku UMKM yang tetap memproduksi secara tradisional. Mereka berhasil mempertahankan kearifan lokal baik dalam pemilihan bahan maupun proses produksi. Prestasi ini menjadi sebuah penghargaan bagi Kampus UMKM Kuningan dan Titin berharap dapat terus berkontribusi dalam melestarikan warisan budaya dan kuliner tradisional yang berharga bagi masyarakat Kuningan.
Prestasi Kampus UMKM Kuningan dalam Lomba Ngakeul 2023 menjadi motivasi bagi pengurus dan anggota lainnya. Mereka sadar bahwa tradisi dan inovasi dapat bersinergi untuk merawat warisan budaya yang tak ternilai harganya. Selain itu, mereka juga menyadari betapa pentingnya untuk mewariskan tradisi ini kepada generasi mendatang.