Menparekraf Sandiaga Uno yang juga hadir dalam kegiatan itu mengungkapkan bahwa digitalisasi menjadi keniscayaan. Sehingga santri diharapkan mampu menciptakan peluang di era digital.
Pasalnya, saat ini, industri ekonomi kreatif dapat menciptakan peluang usaha dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya. Ia menilai bahwa santri memiliki potensi yang besar untuk menjadi digitalpreuner.
“Program santri digitalpreuner Indonesia ini akan membangun SDM yang kreatif dan diharapkan bisa membawa Indonesia mahu, adil dan makmur,” kata Sandiaga.
Baca Juga:Sorban Merah Putih dan Harapan Kiai Muhammad Balerante Cirebon untuk Ganjar PranowoHimaseda IPB Cirebon Kembangkan Produk Kopi dan Sirup dari Mangrove
Berdasarkan data, lanjut Menparekraf sektor ekonomi kreatif telah menyumbang sebanyak 24 juta lapangan kerja dengan kontribusi sebanyak 8 persen terhadap Product Domestic Bruto (PDB).
Selain itu, saat ini sektor ekonomi kreatif juga Indonesia menduduki peringkat ketiga terbesar sedunia setelah Amerika Serikat dan Korea Selatan.
Menurut Sandi, ada tiga subsektor yang mendongkrak peningkatan ekonomi kreatif Indonesia sehingga mampu bertengger di peringkat ketiga, yakni kuliner, kriya dan fashion.
“Alhamdulillah kalau 10 tahun ke depan, kita bisa melewati Korea, kalau kita semua mendorong ekonomi kreatif,” harapnya. (*)