CIREBON, RADARCIREBON.ID– Bakal Capres 2024 Ganjar Pranowo berkunjung ke Pondok Pesantren Gedongan Cirebon, Minggu siang (8/10/2023). Ganjar disambut antusias para ulama serta ratusan santri dan masyarakat saat tiba di pondok tertua di Jawa Barat tersebut.
Namun ada yang unik saat Ganjar tiba di Ponpes Gedongan sekitar pukul 14.00 WIB itu. Para santriwati mencari Muhammad Zinedine Alam Ganjar, putra semata wayang Ganjar Pranowo.
“Selamat datang di Cirebon Pak. Pak Ganjar aku mencintai salah satu wargamu. Mas Alam mana Pak, kok nggak diajak? Salam buat Mas Alam yang ganteng ya Pak,” teriak para santriwati itu.
Baca Juga:Hadir di Cirebon, Thariq Halilintar Rayu Para Kiai Dorong Santri Jadi Konten KreatorSorban Merah Putih dan Harapan Kiai Muhammad Balerante Cirebon untuk Ganjar Pranowo
Ganjar hanya tersenyum mendengar jeritan para santriwati yang mengidolakan anaknya itu. Sesekali ia melempar simbol cinta saranghaeyo dengan menyilangkan jari jempol dan jari telunjuknya, layaknya artis Korea.
Kedatangan Ganjar juga langsung disambut Pengasuh Ponpes Gedongan, Kiai Abdul Hayyi Imam. Sehelai kain sorban berwarna putih dikalungkan Kiai Hayyi kepada Ganjar sambil dibacakan doa.
“Pak Ganjar ini tokoh nasional, mari kita doakan mudah-mudahan Pak Ganjar diberikan kelancaran dan kemudahan serta ridho Allah SWT untuk menjadi presiden 2024. Dengan kekuatan ilahiyah dan insaniyahnya, mudah-mudahan terkabul,” ucap Kiai Hayyi mendoakan Ganjar.
Ganjar kemudian diajak Kiai Hayyi menuju ke kediamannya. Di dalam rumah, sudah ada beberapa kiai besar lain yang menunggu di sana.
Ganjar kemudian berdiskusi dengan para kiai dan ulama di Cirebon itu. Berbagai isu dibahas, di antaranya adalah pendidikan. Ganjar menceritakan, untuk menyongsong Indonesia maju perlu disiapkan SDM unggul, dan harus dimulai dari pendidikan.
“Saya memulai di Jawa Tengah dengan menjadikan program pendidikan sebagai prioritas. Saya bangun SMK Jateng boarding school gratis untuk siswa miskin dan itu berhasil,” ucapnya.
Selain pendidikan, banyak hal yang dibahas dalam pertemuan Ganjar dengan para ulama. Mulai kenegaraan, keagamaan, politik, sosial dan lainnya.