RADARCIREBO.ID- Politikus PDIP Gembong Warsono meninggal dunia di RSUP Pertamina Jakarta pada Sabtu (14/10/2023) dini hari sekitar pukul 01.30 WIB.
Kabar meninggalnya pria yang juga Ketua Fraksi PDIP di DPRD DKI Jakarta itu, salah satunya datang dari Panji Virgianto, anggota DPRD DKI Jakarta dari PDIP.
“Turut berduka cita, sahabat perjuangan kita Bapak Gembong Warsono meninggal dunia pada Sabtu pukul 01.32 WIB di RSUP Pertamina,” ujar Panji Virgianto kepada media di Jakarta, Sabtu (14/10/2023).
Baca Juga:Tiket Murah Kereta Api Bisa untuk Liburan Akhir Tahun 2023, Ini Jadwal Penjualan dan RutenyaAda Promo OK Bro! Tiket Kereta Api Mulai Rp150 Ribu, Ini 13 Rute yang Bisa Anda Pilih
Penyebab meninggalnya Gembong Warsono diduga karena serangan jantung. Jenazah Gembong disemayamkan di rumah duka di Kebayoran Lama, Jakarta Utara, dan rencananya akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan.
Dikenal Kritis, Bahkan Terhadap Heru Budi Hartono
Gembong Warsono merupakan sosok politisi yang dikenal kritis di DKI Jakarta. Kekritisannya tak hanya saat Anies Baswedan menjabat sebagai gubernur, tapi juga di era Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang merupakan ‘orangnya’ Presiden Jokowi.
Misalnya, ia pernah mengkritik cara komunikasi Heru Budi yang menurutnya buruk. “Komunikasi publik Pak Heru perlu diperbaiki,” kata Gembong Warsono, Seni 9 Oktober 2023.
Gembong Warsono menjelaskan alasannya mengapa mengkritik Heru Budi Hartono yang harus memperbaiki komunikasinya.
“Karena adanya komunikasi baik dari seorang pemimpin maka eksekusi program pemerintah akan berjalan lancar,” tandasnya.
Memiliki 4 Orang Anak, Ini Profil Gembong Warsono
Gembong Warsono lahir pada tanggal 8 Juni 1963 di Wonogiri, Jawa Tengah. Pria beragama Islam ini memiliki 4 orang anak hasil pernikahan dengan Asih Purwanti.
Empat anak Gembong Warsono dan Asih Purwanti adalah Yanuar Prabowo, Novianto Nugroho, Fita Triwidyastuti, dan Qibtiyah Widiastanti.
Baca Juga:Ternyata Ini Alasan Idham Masse Gugat Cerai Catherine Wilson, Akan Ada Mediasi 23 Oktober 2023Jabatan Fungsional ASN Lebih Disederhanakan, Aba: Jangan sampai Sudah Lulus Uji Kompetensi, Mau Naik Jabatan Tidak Bisa
Soal organisasi, ia pernah menjadi Dewan Kota Jakarta Selatan periode 2003-2008. Di PDIP, ia pernah menjabat sebagai Sekretaris DPC PDI Perjuangan Jakarta Selatan periode 2000-2005.