RADARCIREBON.ID – Banyak manfaat dari daun bidara dalam keagamaan, salah satunya adalah menggunakan daun bidara sebagai obat ruqyah.
Menggunakan daun bidara sebagai obat ruqyah adalah hal yang dianjurkan oleh Ustadz Abdul Somad dan beberapa pendapat lainnya.
Dikatakan bahwa daun bidara tidak hanya dapat menangkal sihir, tapi juga mampu mengusir Jin dari rumah bila dijadikan sebagai tanaman hias.
Baca Juga:Ini Dia 5 Tanaman Hias yang Ditakuti Jin Dalam Islam, Bisa Juga Dimanfaatkan Sebagai Penangkal SihirBerikut 7 Tanaman Pengusir Jin dan Penangkal Sihir yang Bisa Kamu Letakan di Sekitar Rumah
Daun bidara memang terkenal digunakan sebagai tanaman hias yang bagus dan mudah untuk ditanam.
Tapi, siapa sangka bahwa tanaman ini juga bisa digunakan dalam kepentingan agama, yaitu menggunakan daun bidara sebagai obat ruqyah.
Nah, meskipun kalian tahu manfaatnya, kalian bisa mengetahui cara menggunakan daun bidara sebagai obat ruqyah melalui caranya Ustadz Abdul Somad berikut ini.
Ruqyah adalah praktik penyembuhan spiritual dalam Islam yang melibatkan penggunaan ayat-ayat Al-Qur’an dan doa-doa khusus untuk membersihkan diri dari gangguan jin atau energi negatif lainnya.
Salah satu metode yang telah digunakan secara tradisional dalam ruqyah adalah penggunaan daun bidari, yang juga dikenal sebagai daun srikaya (Annona muricata).
Daun bidari memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan, dan di samping itu, digunakan dalam konteks ruqyah untuk membersihkan energi negatif dan menguatkan koneksi dengan Allah SWT.
Artikel ini akan membahas cara menggunakan daun bidari sebagai obat ruqyah.
Baca Juga:Ini Dia Kumpulan Manfaat Daun Bidara Dalam Islam, Bisa Jadi Tanaman Pengusir Jin dan untuk RuqyahPemula Juga Bisa, Ikutin 10 Tata Cara Menggunakan MakeUp Ala Artis Korea Dengan Tampilan Flawless
Tips Menggunakan Daun Bidara Sebagai Obat Ruqyah
Melalui video yang diposting di kanal YouTube Semut Hitam TV, Ustaz Abdul Somad mengatakan bahwa daun bidara sebagai obat ruqyah juga manjur.
Dalam video tersebut, ulama yang dikenal sebagai UAS itu mengatakan, “Daunnya ditumbuk dengan batu, dimasukkan ke air, lalu dibacakan doa seperti Al-fatihah, Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas, pangkal Al-Baqarah, ayat Kursi dan ujung Al-Baqarah, dan tahlil.”