RADARCIREBON.ID – Di Dalam pelaksanaan pekerjaan beton atau kontruksi sering terjadi kendala pada cuaca, seperti pada musim kemarau yang temperatur udaranya cukup tinggi sehingga menyebabkan proses hidrasi lebih cepat di bandingkan kondisi normal.
Untuk mengatasi kendala tersebut, maka para pelaksana pekerjaan beton dan perusahaan beton menggunakan bahan tambahan retarder yang berfungsi sebagai pemerlambat pengerasan beton. Salah satu bahan yang dapat memperlambat pengerasan beton adalah sukrosa, dan sukrosa merupakan bahan yang terkandung dalam gula pasir.
Mortar yang paling sering di gunakan sekarang merupakan mortar dengan bahan pengikat semen Portland. Semen Portland adalah bahan pengikat hidrolis berupa serbuk halus yang di hasilkan dengan cara menghaluskan klinker (bahan ini terutama terdiri dari silika – silika kalsium yang bersifat hidrolis) dengan gips sebagai bahan tambah. Bahan baku untuk pembuatan semen.
Baca Juga:Resep Buat Krupuk Udang Rebon Makanan Khas Cirebon Yang EnakMengenal Terong Pipit Berfungsi Untuk Mengatasi Segala Jenis Penyakit
Selain mudah di dapat, gula pasir juga dapat di jadikan alternatif bahan kimia aditif pabrikan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Pada setiap campuran beton di tambahkan kadar gula pasir yang bervariasi
Penambahan gula juga dapat meningkatkan kuat tekan seiring dengan pengujian waktu ikatan dan slump. Peningkatan kuat tekan terhadap beton normal pada umur 7 hari diperoleh pada kadar gula 0,1% sebesar 32,11 MPa (meningkat 6,89%).
Pada umur 14 hari peningkatan kuat tekan diperoleh pada campuran 0,1%) sebesar 36,30 MPa (meningkat 9,55%) sedangkan pada umur 28 hari diperoleh kuat tekan maksimum pada kadar gula 0,2% dari berat semen sebesar 52,01 MPa (meningkat 15,06%) terhadap beton normal.
kadar gula dan kembali turun setelah melewati kadar 0,15%. Tren yang hampir sama berlaku pada kuat tekan mortar akibat pengaruh kadar gula. Faktor air semen juga berpengaruh pada kuat tekan dimana kadar air yang terlalu sedikit menjadikan kekuatan mortar tidak baik karena workability yang rendah. Sedangkan jumlah semen yang lebih banyak menjadikan kekuatan tekan mortar lebih tinggi.
jika kita dapat di simpulkan pengaruh kadar gula dapat meningkatkan Waktu ikatan, workability dan kuat tekan selama masih dibawah kadar optimum, pada penelitian ini diperoleh kadar optimum yaitu 0,2% terhadap berat semen.