Murai batu dengan bentuk paruh seperti ini biasanya memiliki suara bervariasi, tajam, namun volume kurang keras.
Paruh Atas dan Bawah Sama-Sama Tebal
Murai batu dengan bentuk paruh seperti ini biasanya memiliki kecenderungan mengulang-ulang suara (ngukluk / ngeban), serta karakter vokal O bulat.
Paruh Atas Tebal, Paruh Bawah Tipis
Murai batu dengan bentuk paruh seperti ini biasanya memiliki karakter suara variasi ngerol, nyerecet, nembak.
Baca Juga:8 Cara Memilih Burung Murai Batu Yang Bagus Punya Mental Jawara4 Manfaat Mandi Malam Untuk Murai Batu Terapi Penting Agar Makin Gacor Stabil di Lapangan
Suara ngerolnya terdengar kurang keras, tapi ketika nyerecet dan nembak, suaranya terdengar keras / tajam.
3. Paruh Sedang
Murai batu dengan keadaan paruh sedang, terbagi menjadi 3 kriteria sama seperti murai batu paruh pendek di atas.
Paruh atas dan Bawah Sama-Sama Tipis
Murai batu dengan bentuk paruh seperti ini biasanya mempunyai suara yang bervariasi, tajam, dan volumenya keras.
Paruh atas dan Bawah Sama-Sama Tebal
Murai batu dengan bentuk paruh atas dan bawah sama-sama tebal, biasanya memiliki kecenderungan mengulang-ulang suara.
Karakter vokal O bulat, volume keras, namun datar-datar saja.
Paruh Atas Tebal, Paruh Bawah Tipis
Murai batu dengan bentuk paruh seperti ini biasanya memiliki karakter suara variasi ngerol, nyerecet, nembak, dengan volume keras.
Ketika nyerecet-nembak, suaranya terdengar lebih keras, tajam, dan kristal.