RADARCIREBON.ID – SDIT Bina Bangsa Resmi Membuka PPDB 2024/2025. Apa itu PPDB?, simak ulasannya di bawah ini!.
PPDB bertujuan memberikan layanan bagi anak usia sekolah/lulusan untuk memasuki satuan pendidikan yang lebih tinggi secara tertib, terarah, dan berkualitas.
PPDB adalah singkatan dari Penerimaan Peserta Didik Baru untuk tahun ajaran 2024/2025 telah resmi dibuka di SDIT Bina Bangsa dimulai 01 November 2023.
Baca Juga:Ini Dia Resep Jajanan Odading yang Pernah Viral; Cobain, deh!Ini Dia Resep Ayam Bakar Anti Gosong yang Patut Dicoba
Penerimaan peserta didik baru di sekolah Swasta tidak terdampak sistem Zonasi sebagaimana sekolah plat merah lainnya. ”Sekolah swasta cenderung independen dalam tata kelolanya, apalagi sekolah ini yang sejak berdirinya sama sekali tidak mengajukan, menerima serta mengelola Dana BOS, BOP – BOSDA dalam bentuk apapun” ujar Muhammad Nizar selaku Kepala Sekolah SDIT Bina Bangsa.
Lebih lanjut, Nizar menekankan bahwa PPDB ini sebagai ajang ketulusan niat orang tua untuk memberikan warisan yang paling berharga, yaitu Ilmu pengetahuan.
Untuk PPDB jenjang SD tidak boleh ada tes seleksi baca tulis dan berhitung. ”yang terpenting, anaknya sehat jasmani rohani dan orang tuanya siap sedia mengikuti segala aturan yang berlaku di sekolah,” tambahnya.
Sekolah swasta biasanya terkenal dengan pembiayaan yang lumayan menguras kantong. Namun, untuk SDIT Bina Bangsa sedikit berbeda, dengan pembiayaan yang terjangkau untuk kalangan menengah ke bawah.
Sekolah berbentuk full day school dengan nuansa pembelajaran pesantren salaf ala nahdliyin ”ngaji kitab kuning – utawi iki iku” pada kelas 4 -6 serta ngaji Qur’an ala kempekan secara bertahap ini hanya mematok SPP bulanan sebesar 350 ribu.
Apakah SPP tersebut cukup untuk operasional sekolah, disamping tidak ada Dana BOS? “insya Allah cukup dan dicukup-cukupkan, bahkan kami memberi subsidi makan siang dari senin-jumat,” jawab nizar dengan cepat dan meyakinkan. Lebih lanjut Nizar membeberkan bahwa pertama sekolah ini dibuka pada 2015, hanya mematok SPP 250 ribu.
Sekolah swasta tanpa dana BOS pastinya membutuhkan dana oprasional yang besar, mengapa tidak mematok nominal SPP yang lumayan tinggi seperti sekolah swasta lain?.
Baca Juga:Dokter Makky Adakan Cek Kesehatan Gratis Bersama MasyarakatApa itu Perayaan Halloween? Berikut Sejarah dan Asal Usulnya
”Sebenarnya kami menghendaki demikian untuk operasional sekolah yang lebih mapan. Namun, kemampuan orang tua/wali murid tidak semuanya sama. Sekiranya bisa terjangkau oleh banyak kalangan menengah ke bawah. Adapun kenaikan kami menyesuaikan inflasi kebutuhan pokok yang ada,” jawab Nizar dengan gamblang.