Penyakit yang sangat menular ini tidak jarang terjadi pada kucing dan dapat menyebabkan kerontokan rambut yang tidak merata dan melingkar dengan lingkaran merah di tengahnya.
Kurap atau juga dikenal sebagai dermatofitosis ini sering kali menyebar ke hewan peliharaan lain di rumah. Bahkan, bisa pula menyebar ke manusia.
5. Virus Leukemia Kucing (FeLV)
Virus leukemia kucing adalah retrovirus RNA yang dapat ditularkan dan dapat sangat menghambat sistem kekebalan tubuh kucing.
Baca Juga:Rumput JIS Tuai Sorotan Publik, FIFA: Sudah Sangat BaikIni Alasan Kucing Memiliki Penglihatan yang Baik dalam Gelap
Ini adalah salah satu penyebab penyakit dan kematian yang paling sering didiagnosis pada kucing rumahan.
Pasalnya, virus ini tidak selalu langsung menunjukkan gejala, setiap kucing baru yang memasuki rumah dan kucing yang saki harus menjalani tes FeLV.
6. Virus Imunodefisiensi Kucing (FIV)
Tak hanya FeLV, virus yang juga kerap menyerang kucing adalah feline immunodeficiency virus (FIV).
Kucing yang terinfeksi feline immunodeficiency virus (FIV) mungkin tidak menunjukkan gejala sampai bertahun-tahun setelah infeksi awal terjadi.
Meskipun virus ini bekerja lambat di dalam tubuh hewan, sistem kekebalan tubuh kucing akan sangat lemah ketika virus ini menyerang.
7. Sindrom Gedung Tinggi
Banyak pemelihara hewan peliharaan yang dengan bersemangat membuka jendela mereka untuk menikmati cuaca selama bulan-bulan musim panas.
Sayangnya, jendela yang tidak diberi kasa sangat berbahaya bagi kucing, karena kucing sering terjatuh sehingga dokter hewan mempunyai nama untuk keluhan tersebut High-Rise Syndrome.
Baca Juga:Punya Kucing Peliharaan? Simak 5 Tips Merawat Kucing untuk PemulaJelang Laga Kontra Irak, Shin Tae Yong Acuh dengan Kekuatan Lawan
Jatuh dapat mengakibatkan rahang hancur, paru-paru tertusuk, patah anggota badan dan panggul dan bahkan hingga berujung kematian.
8. Infeksi Saluran Pernafasan Bagian Atas
Selain itu, infeksi saluran pernafasan juga kerap menjadi masalah dalam kesehatan kucing peliharaan.
Saluran pernapasan bagian atas kucing daerah hidung, tenggorokan, dan sinus—rentan terhadap infeksi yang disebabkan oleh berbagai virus dan bakteri.
9. Cacing
Kucing dapat tertular berbagai parasit usus, termasuk beberapa yang biasa disebut “cacing”. Infestasi cacingan dapat menimbulkan berbagai gejala.
Kadang-kadang kucing menunjukkan sedikit atau tidak ada tanda-tanda infeksi, dan infestasi tersebut dapat tidak terdeteksi meskipun berpotensi menjadi masalah kesehatan yang serius.
Beberapa cacing parasit kucing juga berbahaya bagi kesehatan manusia.