RADARCIREBON.ID – Dulu kita mengenal adanya pengrajin sandal yang sudah berjaya di kota cirebon dan sangat di gemari oleh banyak orang yang ada di cirebon dan kota lain dengan bahan yang bagus sandal ini banyak di sukai banyak orang untuk membelinya.
Dikenal sebagai sentra kerajinan rotan, namun cirebon juga dulu pernah berjaya dengan adanya usaha pengrajin sandalnya di Cirebon. selain itu juga memiliki puluhan hingga ratusan pengrajin sandal berbahan baku spons. Mereka berkumpul di Desa Kebarepan, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon.
Dengan bahan Industri rumahan sandal karet di Desa Kebarepan, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat (Jabar), sempat mengalami masa keemasan. Tapi sekarang, satu persatu perajin mulai gulung tikar. Bahkan tak lebih dari 10 perajin yang masih bertahan.
Baca Juga:6 Hewan Peliharaan yang Bisa Membawa Keberuntungan Bagus Untuk Di RumahIni Alasan Di Balik Mahalnya Harga Game Nintendo Switch Di Pasaran
industri sandal Barepan sebelumnya pernah berjaya di sekitar tahun 2006. Saat itu, semua warga Desa Barepan memproduksi sandal. Namun, seiring berjalannya waktu, satu per satu pengrajin sandal mulai berguguran. Saat ini, Desa Kebarepan hanya menyisakan dua pabrik sandal yang masih bertahan. tapi sekarang sudah ngak seperti dulu lagi sekarang pengrajin sandal barepan mulai sepi dan ngak berjaya seperti dulu lagi.
Salah satu produsen sandal barepan yang masih bertahan adalah Zebra Mandiri. Pada awal 1990-an, industri rumahan itu mampu menampung lebih dari 100 karyawan. Tapi kini, jumlahnya terus menurun. Tinggal 20 karyawan saja yang di pekerjakan. Di antaranya adalah Yoyon Mulyono.
Pabrik Zebra Mandiri, telah eksis sejak tahun 1990. Saat itu, pabriknya mempekerjakan sekitar 85 karyawan. Sandal buatan pabrik tersebut bahkan hingga diekspor ke luar negeri. Yoyon menceritakan pengalamannya selama puluhan tahun bekerja di industri rumahan sandal barepan. Mulai dari masa kejayaan hingga sekarang di ambang kebangkrutan.
seiring berjalannya waktu, permintaan sandal khas Cirebon itu mengalami penurunan drastis. Sehari bisa memproduksi seratus pasang sandal pun sudah bersyukur. Kondisi tersebut yang lantas membuat perajin gulung tikar.
Para perajin tak kuasa menahan gempuran produk sandal industri modern. Baik dari dalam maupun luar negeri. Banyaknya produk yang membanjiri pasar, membuat permintaan sandal barepan semakin tergerus.